Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bidik 100 Lebih Pengeboran Sumur hingga 2025, SKK Migas: Butuh Investasi Rp45 Triliun

        Bidik 100 Lebih Pengeboran Sumur hingga 2025, SKK Migas: Butuh Investasi Rp45 Triliun Kredit Foto: SKK Migas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan, pengeboran sumur eksplorasi hingga 2025 lebih dari 100 yang membutuhkan investasi tidak sedikit. 

        Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, jika tahun 2023 jumlah pengeboran sumur eksplorasi ditargetkan sebanyak 57 sumur, maka tahun 2024 diperkirakan akan meningkat hingga 97 sumur dan tahun 2025 serta seterusnya ditargetkan bisa diatas 100 sumur.

        "Untuk merealisasikan target tersebut dibutuhkan investasi eksplorasi yang besar hingga sekitar US$3 miliar atau setara dengan Rp45 triliun," ujar Benny dalam diskusi dengan media, Rabu (17/5/2023).

        Baca Juga: Ciptakan Ketahanan Energi, SKK Migas Dorong Investasi Eksplorasi hingga Rp45 Triliun 

        Benny mengatakan, industri hulu migas memiliki risiko tinggi dan membutuhkan waktu yang lama sejak eksplorasi hingga bisa diproduksi.

        "Iklim investasi hulu migas harus dijaga betul, tidak cukup hanya menarik, tetapi juga memberikan kepastian secara hukum," ujarnya.

        Lanjutnya, bedasarkan tren transisi energi, pertumbuhan penggunaan gas akan lebih tinggi dibandingkan minyak karena gas relatif bersih dan diterima dalam era transisi energi.

        Sementara berbicara target peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030, yaitu minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD), tulang punggungnya tentu adalah eksplorasi karena cadangan yang telah diproduksi harus digantikan dengan penemuan yang baru. 

        "Oleh karenanya investasi eksplorasi menjadi sangat penting," ujarnya.

        Dalam upaya meningkatkan investasi eksplorasi, salah satu yang menjadi acuan dari investor adalah bagaimana daya saing antarnegara terkait investasi hulu migas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: