Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kalah dengan Pasangan Ganjar-Sandi di Survei Terbaru, Anies Baswedan Santai: Kalau Nomor 3, Buat Apa Dijegal?

        Kalah dengan Pasangan Ganjar-Sandi di Survei Terbaru, Anies Baswedan Santai: Kalau Nomor 3, Buat Apa Dijegal? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Elektabilitas Bakal Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan terpantau berada di posisi terakhir dari tiga nama jagoan capres. Hal ini berdasarkan survei terbaru Indikator Politik Indonesia.

        Dalam simulasi tiga pasangan bakal capres-cawapres pada Pilpres 2024, suara tertinggi diraig pasangan Ganjar Pranowo - Sandiaga Uno dengan 38 persen.

        Baca Juga: Sekjen Partai Pengusung Anies Jadi Tersangka Korupsi, Mahfud MD: Keliru Sedikit Saja Bisa Dituduh Politisasi Hukum

        Sementara, simulasi pasangan Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas paling buncit sebesar 19,2 persen.

        "Pak Ganjar dan Sandi jika dipasangkan mendapat elektabilitas tertinggi sebesar 38 persen, atau unggul dibandingkan pasangan lain," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei Indikator Politik bertajuk Peta Elektoral Pascadeklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP dan PPP secara daring, sebagaimana dipantau di Jakarta, Kamis (18/5/2023).

        Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan simulasi pasangan Prabowo Subianto - Erick Thohir berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 32,2 persen. Peringkat ketiga pasangan Anies Baswedan-AHY yang meraih elektabilitas sebesar 19,2 persen.

        Bila Anies Baswedan dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa, pasangan Ganjar-Sandi tetap berada di posisi teratas dalam simulasi tiga pasangan.

        Ganjar - Sandi memperoleh elektabilitas 37 persen. Prabowo-Erick memperoleh elektabilitas sebesar 34,3 persen, dan Anies-Khofifah mendapatkan 17,9 persen.

        "Masih ada responden yang tidak menjawab atau mengaku tidak tahu sebanyak 10,8 persen," kata Burhanuddin.

        Survei Indikator Politik dilakukan pada tanggal 30 April—5 Mei 2023, melibatkan sebanyak 1.200 responden yang dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan pemindaian.

        Responden itu lalu diwawancara melalui sambungan telepon. Ambang batas kesalahan dalam survei itu diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

        Menanggapi hasil survei sejumlah lembaga yang tak satu pun memenangkan dirinya, Anies Baswedan meminta pendukungnya khawatir dan menjadi terdemotivasi.

        Baca Juga: Anies Dituding Belain Koruptor Bawa-Bawa Nama Tuhan, Ada yang Nyindir: 'Kadrun = Koalisi Delapan Triliun'

        "Dulu, ketika pilkada di Jakarta tidak ada satu pun survei yang pernah memenangkan kita, enggak ada. Bahkan Litbang sebuah koran sangat terkenal itu menempatkan kita jauh sekali di bawah, kalahnya berlebihan sampai di ujung pun kita masih kalah," bebernya.

        Anies mengungkapkan, dirinya pernah ditanya terkait banyak upaya jegal-menjegal. "Saya komentar begini, mungkin yang jegal-jegal itu sedang mengatakan survei aslinya tidak seperti itu. Lho iya karena kalau di survei nomor 3 buat apa dijegal. Kan nomor 3," seloroh Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: