Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rayakan Hari Telekomunikasi Dunia, Telkom Makin Dipercaya Lahirkan Inklusi Digital di Indonesia

        Rayakan Hari Telekomunikasi Dunia, Telkom Makin Dipercaya Lahirkan Inklusi Digital di Indonesia Kredit Foto: Dok. Telkom
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Momentum Hari Masyarakat Telekomunikasi dan Informasi Sedunia (World Telecommunication and Information Society Day/WTISD) pada 17 Mei 2023 digenapi dengan tekad atas aspirasi masyarakat Indonesia pada inklusi digital terutama pada wilayah yang termasuk 3T.

        Sebagaimana dikatakan Donna Youla, seorang dosen di Pontianak, Kalimantan Barat. Tuntutan profesi mengharuskannya sering melakukan perjalanan dinas ke kabupaten lainnya di luar ibukota provinsi tersebut. 

        Baca Juga: Kualitas Akses Internet Andal TelkomGroup Sukseskan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo

        Akan tetapi, dia kemudian menyebut istilah blankspot, yakni daerah yang belum tercakup penetrasi seluler dan layanan fixed wireline untuk internet, tetap masih sering ditemui terutama pada jalur perlintasan antar kota. 

        “Saat ada perjalanan dinas lewat daerah Tayan di Kabupaten Sanggau, kira-kira 200 kilometer dari Pontianak, sinyal blank spot. Harus masuk dulu ke ibukota kabupaten atau daerah yang ramai, baru ada lagi," kata Donna dalam keterangan resminya, Jumat (19/5/2023). 

        Untuk wilayah-wilayah yang masih dekat ibukota provinsi, kendala akses demikian masih ditemukan. Apalagi untuk daftar daerah yang masuk kategori 3T (terdepan, tertinggal, terisolir) di Kalimantan Barat, yang data terakhir, menunjukkan ada sejumlah daerah seperti Kabupaten Bengkayang, Sambas, dan Kapuas Hulu. 

        Dosen Pertanian Universitas Panca Bhakti itu menilai pemerataan akses telekomunikasi menjadi sangat diperlukan di wilayahnya ketika geliat agrobisnis terus terjadi. Hal ini terlihat dari kian meluasnya perkebunan kelapa sawit di Kalimantan, termasuk pada daerah yang berbatas langsung dengan Malaysia. 

        “Kesetaraan akses telekomunikasi, khususnya layanan internet menjadi penting karena dibutuhkan dalam menunjang perekonomian masyarakat Kalimantan. Selain itu, sebagai bagian perlindungan bagi masyarakat di wilayah 3T dan perbatasan negara,” ungkapnya.

        Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Penangkapan Johnny G Plate Adalah Hukuman Berat Presiden Jokowi ke Surya Paloh

        Sebelumnya, Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari mengatakan, Renstra Kominfo 2020-2024 mengamanatkan target pembangunan infrastruktur dan layanan seluler 4G yaitu wilayah 3T yang dilakukan pemerintah sebanyak 9.113 desa/kelurahan. Sepanjang 2022 lalu, pembangunan BTS seluler 4G oleh pemerintah berjumlah 2.300 titik. 

        “Atas kondisi tersebut pemerintah pusat maupun pemerintah daerah perlu mencarikan solusi agar pembangunan infrastruktur dan layanan seluler 4G di desa non 3T dapat terlaksana sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan,” katanya dalam "Rapat Koordinasi Pembahasan Progres dan Target Pembangunan Desa-Desa 3435 Non 3T Infrastruktur dan Layanan Seluler Teknologi 4G tahun 2022 wilayah Kalimantan", jelasnya

        Menurutnya, untuk wilayah blankspot yang menjadi target pembangunan desa Non 3T di wilayah Kalimantan menjadi tugas operator telekomunikasi. Dikatakannya, desa blankspot di Kalimantan Barat ada 179 desa, Kalimantan Selatan (169 desa), Kalimantan Utara (122 desa), Kalimantan Timur (251 desa), dan Kalimantan Tengah (579 desa). 

        Baca Juga: Tahu Coba Dijatuhkan Lewat Masalah Uang Panas Hingga Korupsi, Ganjar Pranowo: Saya Lihat Ekspresinya

        PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), sebagaimana dikatakan Direktur Utama Ririek Adriansyah, mengatakan pihaknya terus akan menciptakan inklusi digital di momen Hari Masyarakat Telekomunikasi dan Informasi Sedunia. 

        Salah satunya melalui Mangoesky, produk digital connectivity Telkom melalui anak usaha Telkomsat yang sudah ada sejak 2014. Mangoesky menyediakan jaringan internet broadband melalui media satelit (VSAT IP) untuk masyarakat di daerah 3T. 

        Layanan ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang wilayahnya belum terjangkau oleh jaringan kabel Asymmetric Digital subscriber Line (ADSl), fiber optic, maupun layanan mobile kecepatan tinggi lain.

        Kehadiran Mangoesky diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital di wilayah rural dan 3T Indonesia, serta mendukung percepatan dan perluasan digitalisasi Indonesia sesuai dengan komitmen Telkom Indonesia mendorong transformasi digital masyarakat.

        Kemudian, melalui fixed broadband internet, IndiHome, Telkom juga mendorong digitalisasi nasional ke seluruh layanan dengan kualitas mumpuni. Saat ini, Indihome telah sukses menyediakan akses internet melalui jaringan fixed broadband di berbagai daerah.

        Baca Juga: Kontribusi Telkomsat Dukung Sukses Gelaran KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo

        "Jaringan serat optik yang mendukung layanan IndiHome kini telah membentang sepanjang 166.343 km. Bahkan lewat layanan jaringan tersebut, IndiHome kini sudah menjangkau 978 kota/kabupaten di seluruh Indonesia atau 97% nasional," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: