Sah! Midi Utama Indonesia Segera Cairkan Dividen Senilai Rp119,90 Miliar Bulan Depan

Setelah mengantongi restu dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 17 Mei 2023 lalu, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) sepakat untuk menebarkan dividen. Adapun nominal total dividen yang nantinya akan dibagikan menyentuh angka Rp119,90 miliar.

Sekretaris Perusahaan, Suantopo Po, mengemukakan bahwa jumlah dividen yang akan dibagikan nanti setara dengan Rp4,16 per unit saham. Adapun sumber dana yang dipakai untuk membagikan dividen kepada para investor berasal dari perolehan laba Midi Utama Indonesia sepanjang tahun 2022 yang berada di angka Rp398,91 miliar.

Baca Juga: Investor Siap-Siap, Cek Jadwal Pembagian Dividen Indocement Senilai Rp548,97 Miliar!

“Pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen adalah mereka yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per tanggal 30 Mei 2023 pukul 16.00 WIB,” kata Suantopo dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin, 22 Mei 2023.

Perlu diketahui bahwa pengelola gerai Alfamidi di seluruh Indonesia itu setuju untuk merampungkan pembayaran dividen pada 21 Juni 2023 nanti. Akan tetapi, sebelum pelunasan dilakukan, ada beberapa rangkaian yang harus dilalui terlebih dahulu, seperti cum dividen di pasar tunai dan reguler yang dilaksanakan pada 26 Mei 2023.

Baca Juga: Wijaya Karya Gedung Siap Tebarkan Dividen Senilai Rp23,16 Miliar, Simak Jadwalnya!

Setelah itu, ada agenda ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi yang jatuh pada tanggal 29 Mei 2023. Kemudian, pada tanggal 30 Mei 2023 ada jadwal cum dividen di pasar tunai dan keesokan harinya, tepatnya tanggal 31 Mei 2023, digunakan untuk melaksanakan jadwal ex dividen di pasar yang sama.

Baca Juga: Merck Bagikan Dividen Senilai Rp143,36 Miliar, Investor Wajib Catat Rincian Tanggalnya!

Sebagai informasi tambahan, sepanjang tahun lalu, Midi Utama Indonesia berhasil meningkatkan perolehan laba hingga 47%. Selain digunakan untuk mendanai pembagian dividen, perusahaan itu mengalokasikan Rp1 miliar untuk dana cadangan, sedangkan sisanya disimpan guna keperluan investasi dan modal kerja yang tercatat sebagai laba yang ditahan.