Dituduh Jadi Buzzer PDIP, Denny Siregar Dibela Netizen: Masih Mending, Dibanding Jadi Buzzer PKS!
Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
Jelang Pilpres, pegiat media sosial Denny Siregar kembali dituduh sebagai buzzer PDI Perjuangan (PDIP).
Dalam cuitan melalui twitter pribadinya, Denny Siregar mengherankan tuduhan yang kerap disematkan kepada dirinya itu.
Denny Siregar pun mengatakan bahwa dirinya justru pernah melakukan protes keras terkait kader PDIP, saat itu soal isu pencalonan Puan Maharani.
"Gua kok dituduh buzzer PDIP. Lha wong gua yang protes keras waktu orang-orang PDIP sibuk nyalonin Puan," tutur Denny Siregar dikutip dari akun Twitter pribadi miliknya, Senin (22/5/23).
Sementara itu, terkait cuitan Denny Siregar itu, salah satu warganet pun ada yang mengomentarinya.
Warganet dengan nama akun @Toni**** mengatakan bahwa tudingan itu masih lebih baik jika dituding sebagai buzzer Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Mending lah daripada dituduh buzzer PKS," ujar warganet itu.
Menanggapi hal tersebut, Denny Siregar pun sontar membalasnya dengan mengiyakan pernyataan itu.
"Haha iya ya," ucap Denny Siregar.
Denny Siregar memang dinilai kerap mengkritik langkah oposisi pemerintah. Yang terbaru dia mengkritik bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
Adapun pernyataan Anies yang ditanggapi Denny Siregar yakni soal mafia-mafia di Indonesia sudah mestinya dibereskan.
Anies pun mengatakan bahwa mafia itu termasuk mafia di mega proyek pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Denny Siregar pun mempertanyakan bahwa pernyataan Anies itu usai Sekjen NasDem yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Loh @NasDem ini gimana capresmu kok nyerang?? Jangan-jangan dia nyamar...," imbuh Denny Siregar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty