Amien Rais Senggol Jokowi Soal Anjloknya Angka Indeks Persepsi Korupsi: Indonesia Masuk Rombongan Negara Bobrok dan Terkorup!
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Prof Amien Rais angkat suara soal momen reformasi yang kini memasuki usia 25 tahun. Amien Rais mengungkapkan salah satu yang menjadi fokus utama semangat reformasi adalah bagaimana memberantas korupsi. Memasuki 25 tahun reformasi, Amien pun mengungkit bagaimana pemberantasan korupsi di masa kepemimpinan Jokowi.
Amien menyinggung soal anjloknya angkat indeks persepsi korupsi Indonesia. Menurut tokoh reformasi tersebut, anjloknya angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam jajaran negara bobrok terkorup di dunia selama dipimpin Jokowi.
“Jadi indeks persepsi korupsi tahun 2022 lalu sudah anjlok dari angka 38 ke 34, Indonesia masuk dalam rombongan negara bobrok dan terkorup di dunia,” ujar Amien Rais melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (23/5/23).
Amien pun tak ragu menyebut masa depan Jokowi sebagai seorang pemimpin tidak akan berjalan dengan mulus.
Jokowi menurut Amien akan mendapat balasan setimpal dengan apa yang ia kerjakan selama memimpin yang berunjuk pada anjloknya indeks persepsi Korupsi Indonesia.
“Sesungguhnya masa depan Jokowi sungguh suram,” ujarnya.
“Ada pepatah asing chickens have come home to roost, jadi ayam itu ya kembalinya ke tempat bertengger. Menurut Malcolm X seluruh perbuatan, tindakan, dan aksi-aski buruk yang dilakukan oleh seseorang itu pasti akan menghukum si pelaku kejahatan itu,” jelasnya.
Amien rais memberi usul agar hal buruk tak terjadi, Jokowi harus memanfaatkan sisa masa jabatan untuk berbuat adil kepada masyarakat.
“Jadi hati-hati Pak Jokowi, Anda tidak bisa lari pengadilan rakyat dan pengadilan sejarah. Jadi kalau saya boleh usul, manfaatkan 15 bulan sisa kekuasaan Anda untuk berbuat adil kepada rakyat Indonesia,” ujarnya.
“Tinggalkan pengkhidmatan Anda pada oligarki politik dan bisnis ekonomi,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: