Enggak Bisa Bohong, Citra Satelit Beber Fakta-fakta Korea Utara Bangun Peluncur Satelit
Lembaga pemikir (think tank) yang berbasis di Amerika Serikat dalam laporannya mengatakan konstruksi di stasiun peluncuran satelit Korea utara telah mencapai tingkat urgensi yang baru.
Dilansir Reuters, lembaga think tank 38 North yang mengutip citra satelit komersial pada Senin (22/5/2023) menunjukkan pada Kamis (25/5/2023) bahwa kemajuan di landasan peluncuran baru di daerah pesisir di sebelah timur Stasiun Peluncuran Satelit Sohae, Korea Utara, bergerak maju dengan kecepatan yang luar biasa.
Baca Juga: Korea Utara Blak-blakan Posisi NATO Merangsek ke Asia: Ini Jadi Kewaspadaan Besar
"Meskipun komponen-komponen utama dari kompleks Sohae telah mengalami modernisasi dan perluasan selama setahun terakhir, peningkatan aktivitas ini menunjukkan tingkat urgensi yang baru dalam membuat situs tersebut siap untuk mengakomodasi peluncuran satelit," kata laporan itu.
Landasan peluncuran baru ini tampaknya memiliki struktur perakitan yang dipasang di rel, sebuah mekanisme yang memungkinkan untuk mengangkat roket ke tempatnya, menara penerangan, dan terowongan untuk menyalurkan api.
"Jika itu dimaksudkan untuk melayani roket berbahan bakar cair, infrastruktur tambahan kemungkinan besar akan dibutuhkan," tambah laporan itu.
Di landasan peluncuran utama Sohae, para kru tampaknya telah menyelesaikan modifikasi pada menara gantry, sementara pekerjaan terus berlanjut pada penyimpanan bahan bakar dan oksidator.
Sebuah area baru bagi para VIP untuk mengamati peluncuran juga tampaknya sebagian besar telah selesai, 38 North menyimpulkan.
Para analis mengatakan bahwa satelit militer merupakan bagian dari upaya negara bersenjata nuklir yang tertutup itu untuk memajukan teknologi pengawasan, termasuk pesawat tak berawak, guna meningkatkan kemampuannya untuk menyerang target jika terjadi konflik.
Korea Utara mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan satelit mata-mata militer pertamanya, dan pemimpin Kim Jong Un telah menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran satelit tersebut untuk ditempatkan di orbit, tanpa mengumumkan tanggalnya.
Korea Utara telah mencoba beberapa kali untuk meluncurkan satelit "pengamatan bumi", di mana dua di antaranya tampaknya telah berhasil ditempatkan di orbit, termasuk yang terakhir pada tahun 2016.
Para pengamat internasional mengatakan bahwa satelit tersebut tampaknya terkendali, tetapi masih ada perdebatan mengenai apakah satelit tersebut telah mengirimkan transmisi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: