Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Merger Indihome dan Telkomsel Akan Terwujud Jika Disetujui Pemegang Saham pada RUPS 30 Mei

        Merger Indihome dan Telkomsel Akan Terwujud Jika Disetujui Pemegang Saham pada RUPS 30 Mei Kredit Foto: Telkom
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan telekomunikasi Indonesia, Telkom Indonesia (TLKM) mengumumkan rencana merger IndiHome dan Telkomsel bakal terwujud jika disetujui pemegang saham Telkom di Rapat Umum Pemegang Saham Terbuka (RUPST) pada Selasa (30/5/2023) mendatang. 

        Pemaparan disampaikan oleh SVP CCIR Telkom Ahmad Reza, VP Corcomm Telkom Andri Herawan Sasoko, dan dihadiri VP Investor Relation Telkom Edwin Sebayang pada acara media gathering Ngopi Sore bersama Telkom Elevating Your Future di Senopati, Jakarta Selatan, DKI Jakarta pada Kamis (25/5/2023).

        Perusahaan optimis soal rencana merger tersebut, tapi perlu adanya persetujuan dari pemegang saham.

        Baca Juga: Telkom Konsisten Dorong Digitalisasi di Sektor Bisnis Perdagangan Demi Akselerasi Ekonomi Digital Nasional

        Invest [IndiHome] Telkom di Telkom, yang satunya di Telkomsel. Once digabung, itu harus ada persetujuan pemegang saham. Kami mau adakan RUPS di 30 Mei,” ujar Andri saat memaparkan presentasi kinerja Telkom di kuartal pertama.

        Selain membahas soal kinerja Indihome dan Telkomsel di kuartal pertama tahun 2023, dia juga membahas soal munculnya fixed mobile convergence (FMC) yang menjadi solusi jangkauan internet lebih cepat sebagai alternatif dari Indihome yang menggunakan jaringan kabel fiber.

        Mereka menekankan FMC adalah solusi terhadap pemerataan akses internet di seluruh Indonesia, serta pertumbuhan ekonomi dan digitalisasi.

        Di samping itu, FMC juga memberi efisiensi kepada perusahaan, dari segi pemasaran, produk, penjualan, hingga menurunkan tingkat cabutan di industri seluler.

        Selain itu, upaya Telkom masuk ke daerah terdepan, terpencil, tertinggal (3T) dan digitalisasi masyarakat 3T sudah dimulai sejak lama. Bahkan ketika kasus korupsi base transceiver station (BTS) yang melibatkan Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, tidak membuat Telkom goyang lantaran mengandalkan persediaan tower BTS dari Mitratel, anak perusahaan Telkom, yang beberapa waktu lalu sempat IPO.

        BTS inilah yang akan mentransmisikan sinyal internet, termasuk menyambungkan transmisi sinyal FMC yang menggunakan gabungan jaringan mobile dan fixed broadband. Salah satu layanan FMC yang tersedia di Telkom, Orbit.

        “Telkom saat ini melakukan reformasi [….] terhadap FMC. Jadi mau nggak mau sebenarnya ini menjadi staging baru untuk Telkom dan industri telko di Indonesia kepada FMC,” ujar Reza. “Orbit saat ini menjadi pilihan yang pas untuk mobile,” tambahnya.

        Baca juga: Permudah Hidup Pelanggan, IndiHome Hadirkan Layanan FMC Lewat Konvergensi dengan Orbit

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: