Dorong Melek Digital untuk Pembelajaran, Kemenkominfo Gaet Ribuan Siswa di Sinjai
Program literasi digital nasional diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, sebagai kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia.
Kali ini program literasi digital tersebut dilaksanakan pada sektor pendidikan wilayah Sulawesi, dengan melibatkan 237 Sekolah Dasar dan SMP di Kabupatan Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan dengan peserta sebanyak 7.724 siswa, di hari Jumat 26 Mei 2023, dimulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WITA.
Tema kegiatan ini “Bikin Tugas Jadi Mudah Bila Cakap Digital,” dilaksanakan secara nonton bareng (nobar) dan digelar dalam rangka meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Berdasarkan laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Pebruari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.
Namun dari capaian itu tingkat literasi digital belum menggembirakan, ini dilihat dari Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, menunjukkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level sedang dengan nilai 3,49 dari 5,00.
Sehingga upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman ini, menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Program #literasidigitalkominfo yang digagas Kemenkominfo di Kabupaten Sinjai ini menghadirkan narasumber Ade Irma Sukmawati, S.Sos., M.A., merupakan anggota Japelidi dan dosen di Universitas Teknologi Yogyakarta, memaparkan materi Kecakapan Digital.
Menurutnya, kehadiran dunia digital memudahkan proses belajar, dan dapat lebih dioptimalkan jika telah mengenali kebutuhan, untuk kemudian mencari aplikasi aman yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran.
"Ada beberapa tips untuk memanfaatkannya dengan baik, pertama silakan melakukan peningkatan kecakapan dalam optimasi teknologi untuk menggunakan aplikasi aman, karena nanti kalau kita tidak pakai aplikasi aman bisa saja data kita bocor ke mana-mana, kemudian kerugiannya jadi banyak. Yang terakhir tolong gunakan teknologinya secara bijak dan meninggalkan hal-hal tidak baik. Silahkan, jangan sampai menyesal di belakang dan jadilah anak berprestasi," ungkap Ade Irma.
Lalu ada Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, DR. Aminah Swarnawati, M.Si., berbicara terkait Keamanan Digital.
Disebutkannya jika keamanan digital diperlukan karena perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang secara massif dan mengubah gaya hidup menjadi serba digital, termasuk belajar online.
Kondisi serba digital itu menurut Aminah, membuka potensi buruk seperti penipuan dan pencurian akun, sehingga memerlukan pemahaman terkait keamanan digital.
"Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit ribet dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital. Kemudian gunakan internet secara positif sehingga bisa berkreasi secara luas dan meningkatkan kompetensi diri," jelasnya.
"Banyak kemudahan yang bisa didapat dan kalau bisa menggunakannya secara maksimal maka banyak sekali membantu kegiatan kita untuk belajar. Jadi tidak hanya perlu kecakapan tapi juga perlu menjaga keamanan dan juga menjaga etika di ruang digital," tegas Aminah.
Di akhir webinar #literasidigitalkominfo ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib, S.STP., M.Si., berbicara terkait Budaya Digital. Disebutkan Irwan, dalam proses pembelajaran di sekolah diberikan kebebasan kepada satuan pendidikan untuk berekspresi, untuk berinovasi secara bebas.
Selain itu, juga memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk bebas berekspresi dan berpendapat di ruang digital.
"Saya yakin dan percaya kita mampu memanfaatkan digital ini ke arah yang lebih baik. Tetapi kalau kita tidak memberikan pemahaman kepada anak-anak kita ataupun teman-teman tenaga pendidik, akan merugikan kita sehingga digital ini perlu kita manfaatkan, baik itu di proses pembelajaran maupun di proses-proses yang lain,” tutup Irwan.
Para peserta berkesempatan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab secara langsung pula oleh narasumber pada sesi terakhir webinar, dengan dipandu oleh moderator Anzar.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: