Multi Bintang Indonesia Selangkah Lebih Dekat Mencapai 100 Persen Energi Terbarukan
PT Multi Bintang Indonesia Tbk pada Jumat (26/5/2023) telah meluncurkan Laporan Keberlanjutan 2022. Laporan ini merangkum kemajuan perusahaan dalam mencapai ambisi Brew a Better World (BaBW) 2030.
BaBW adalah strategi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) Multi Bintang Indonesia yang terdiri dari tiga pilar: keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan sosial, dan konsumsi bertanggung jawab. Laporan ini hadir dengan mengangkat tema ‘Cut the Tosh’, yang merupakan sebuah pengingat dan ajakan untuk para pemangku kepentingan supaya mengubah narasi menjadi aksi melalui kolaborasi dalam inisiatif keberlanjutan.
Baca Juga: RI Ajak Negara ASEAN Gaungkan Energi Terbarukan
“Sebagai bagian dari the HEINEKEN Company, Multi Bintang Indonesia melihat ESG sebagai bagian fundamental dari bisnis dan operasional kami. Kami bangga atas kemajuan dalam mencapai operasional yang lebih berkelanjutan, namun kami menyadari bahwa jalan kami masih panjang. Kami berambisi untuk terus meningkatkan upaya kami untuk menciptakan dampak yang lebih positif bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Dayna Adelman, Head of Corporate Affairs untuk Multi Bintang Indonesia, di pabrik Bir Bintang Tangerang.
Laporan Keberlanjutan 2022 menunjukkan ambisi Multi Bintang Indonesia dalam praktik keberlanjutannya dengan menyoroti inisiatif-inisiatif utama sepanjang tahun 2022.
Pada pilar keberlanjutan lingkungan, perusahaan terus melakukan peningkatan untuk membuat proses produksi dan rantai pasoknya lebih berkelanjutan sebagai bagian dari upayanya menuju dampak net-zero.
Sebagai contoh, perusahaan telah mencapai 67% dampak air yang positif, yang artinya Multi Bintang Indonesia senantiasa memastikan bahwa air yang digunakan selama proses produksi akan kembali ke alam dan masyarakat melalui program konservasi.
Selain itu, pada tahun 2022, perusahaan telah menggunakan lebih dari 32% energi terbarukan dari berbagai sumber, yakni dari biomassa, biogas, dan termal. Penggunaan energi terbarukan dalam proses produksi telah sukses mengurangi emisi CO2 sebanyak 17%.
Multi Bintang Indonesia juga turut mengambil langkah proaktif untuk mencapai Zero Waste to Landfill di seluruh operasinya karena 98% limbah produksi telah didaur ulang. Angka tersebut menjadi signifikan karena menunjukkan tanggung jawab perusahaan dalam melestarikan sumber daya, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama melakukan proses produksi.
Aksi lainnya yang diambil oleh perusahaan adalah dengan mengimplementasikan sistem penggunaan kembali atau reuse pada kemasan produk guna mengurangi limbah yang berakhir di pembuangan akhir dan meningkatkan jumlah botol bekas.
Multi Bintang Indonesia, yang berkolaborasi dengan para mitra, dapat mengembalikan dan menggunakan kembali 75% botol kaca, keg, dan krat.
Ke depannya, perusahaan akan bekerja bahu membahu dengan berbagai pemangku kepentingan untuk merevolusi pengumpulan sampah dan upaya penggunaan kembali demi mengatasi masalah pengelolaan sampah dan mendorong konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Selanjutnya, dalam pilar keberlanjutan sosial, perusahaan berfokus dalam menjalankan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan inklusivitas karyawan, komunitas, dan masyarakat. Contohnya, perusahaan menyediakan berbagai kesempatan untuk karyawan mengembangkan kemampuannya, mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja dan masyarakat, serta berkontribusi terhadap upaya penanggulangan bencana.
Inisiatif-inisiatif tersebut sejalan dengan jalan perusahaan menuju perusahaan dan dunia yang inklusif, adil dan setara.
Kemudian, dalam pilar menuju moderasi dan penggunaan alkohol yang tidak berbahaya, Multi Bintang Indonesia terus menyebarkan pesan konsumsi yang bertanggung jawab pada masyarakat. Tujuannya yaitu meningkatkan literasi alkohol dan menyoroti penggunaan berbahaya dari alkohol.
Perusahaan mengalokasikan 13% dari anggaran pembelian ruang iklan untuk menyebarkan pesan konsumsi bertanggung jawab. Angka tersebut melebihi target dari HEINEKEN sebesar 10%. Langkah tersebut menggambarkan ambisi perusahaan untuk meningkatkan dampak positif dari inisiatif-inisiatif konsumsi bertanggung jawab pada masyarakat.
Multi Bintang Indonesia percaya bahwa kolaborasi sangat penting dalam menciptakan dampak sosial yang positif melalui berbagai inisiatif keberlanjutan. Sehingga, perusahaan bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan keberlanjutan --mulai dari pemerintah hingga komunitas bank sampah di Mojokerto-- untuk menjalankan inisiatif keberlanjutannya.
Faktanya, fasilitas biomassa kedua Multi Bintang Indonesia di Tangerang merupakan hasil kolaborasi dengan BECIS. Dengan memanfaatkan sekam padi sebagai sumber utama biomassa, fasilitas biomassa di Tangerang akan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam produksi hingga 64% pada tahun 2023.
Sejak tahun 2017, kedua belah pihak telah berkolaborasi mengoperasikan fasilitas biomassa di Mojokerto dan Tangerang. Fasilitas biomassa ini sangat penting dalam membantu perusahaan mencapai 100% energi terbarukan dalam produksi pada tahun 2025, yang juga merupakan bagian dari ambisi perusahaan untuk mencapai net-zero carbon emissions pada tahun 2040 di seluruh rantai pasoknya.
“Kami merasa terhormat dapat membantu Multi Bintang Indonesia dalam mengoperasikan kedua fasilitas biomassa dengan sumber dari limbah pertanian dan menghasilkan uap terbarukan yang berkelanjutan. Ini adalah langkah luar biasa untuk memberikan dampak positifbagi masyarakat dan lingkungan, serta mendukung agenda nasional untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2060. Kami berharap lebih banyak perusahaan akan mengikuti langkah Multi Bintang Indonesia,” ucap Binu George, Country Manager untuk BECIS Indonesia.
Multi Bintang Indonesia menggunakan kerangka 4R saat mengevaluasi opsi penyediaan energi terbarukan: Reduce, Replace, Remove, dan Report.
Kerangka tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mengurangi konsumsi energi, mengganti sumber energi tradisional dengan energi terbarukan, menghilangkan emisi dari operasi, dan melaporkan kemajuan kepada pemangku kepentingan.
Kerangka tersebut membantu perusahaan dalam mengurangi konsumsi air sebesar 22%, emisi CO2 sebesar 15%, dan konsumsi energi sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto