Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belarusia: Negara Barat Tidak Memberi Pilihan Selain Mengerahkan...

        Belarusia: Negara Barat Tidak Memberi Pilihan Selain Mengerahkan... Kredit Foto: Reuters/Turar Kazangapov
        Warta Ekonomi, Minsk -

        Pejabat senior Belarusia pada Minggu (28/5/2023) mengatakan negara-negara Barat tidak memberikan pilihan lain bagi Minsk selain mengerahkan senjata nuklir taktis Rusia.

        Alexander Volfovich, sekretaris negara Dewan Keamanan Belarus, mengatakan, adalah logis senjata-senjata tersebut ditarik setelah bubarnya Soviet tahun 1991 karena Amerika Serikat telah memberikan jaminan keamanan dan tidak memberikan sanksi.

        Baca Juga: Dibuat Ngakak Soal Rumor Penyakit Kronisnya, Presiden Belarusia: Mereka Pikir Saya Akan Mati

        "Hari ini, semuanya telah diruntuhkan. Semua janji yang dibuat telah hilang selamanya," kantor berita Belta mengutip pernyataan Volfovich kepada seorang pewawancara di televisi pemerintah.

        Dia mengatakan bahwa penggunaan senjata nuklir bahkan senjata nuklir taktis sekalipun akan menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diubah.

        "Pengerahan senjata nuklir taktis di wilayah Belarus merupakan salah satu langkah pencegahan strategis. Jika masih ada alasan di kepala para politisi Barat, tentu saja, mereka tidak akan melewati garis merah ini," kata Volfovich.

        Belarusia, yang dipimpin oleh Presiden Alexander Lukashenko sejak 1994, adalah sekutu setia Rusia di antara negara-negara bekas Soviet dan mengizinkan wilayahnya digunakan untuk melancarkan invasi Kremlin ke Ukraina pada Februari 2022.

        Rusia bergerak maju minggu lalu dengan keputusan untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia yang bertujuan untuk mencapai keuntungan tertentu di medan perang.

        Rusia mengatakan bahwa "operasi militer khusus" di Ukraina bertujuan untuk melawan apa yang dikatakannya sebagai dorongan oleh "Barat kolektif" untuk melancarkan perang proksi dan menimbulkan kekalahan di Moskow.

        Lukashenko pekan lalu mengatakan bahwa senjata-senjata itu sudah dalam perjalanan, tetapi belum jelas kapan mereka akan ditempatkan.

        AS telah mengecam kemungkinan penyebaran senjata nuklir di Belarus, tetapi mengatakan bahwa sikapnya terhadap penggunaan senjata semacam itu tidak berubah.

        Sanksi Barat dijatuhkan pada Belarusia jauh sebelum invasi sehubungan dengan tindakan keras Lukashenko terhadap hak asasi manusia, terutama penindasan terhadap protes massa terhadap apa yang dikatakan oleh para penentangnya sebagai pemilihan ulangnya yang curang pada tahun 2020.

        Setelah merdeka dari kekuasaan Soviet, Belarus, Ukraina, dan Kazakhstan setuju untuk memindahkan senjata mereka dan mengembalikannya ke Rusia sebagai bagian dari upaya internasional untuk menahan proliferasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: