Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dompet Digital Permudah Transaksi Keuangan dan Belanja Online, tetapi Jangan Terjebak Jadi Konsumtif

        Dompet Digital Permudah Transaksi Keuangan dan Belanja Online, tetapi Jangan Terjebak Jadi Konsumtif Kredit Foto: DANA
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kalimantan dengan tema "Kenali Jenis-Jenis Dompet dan Transaksi Digital" pada Senin (5/6/2023).

        Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain CEO Digiprener, Abdul Hamid Hasan; Dosen Universitas Bali Internasional, Komang Tri Werthi; serta Dosen FEB Universitas Dr. Soetomo, Meithiana Indrasari.

        Baca Juga: Wujudkan Visi Indonesia Maju 2045, Mahfud MD: Transformasi Digital Jadi Instrumen Utama

        Survei We Are Social dan HootSuite pada awal 2023 yang mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah pesat dan kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk. Pertumbuhan pengguna ikut ditenggarai pandemi Covid-19 yang membatasi interaksi dan perkembangan teknologi sehingga terjadi percepatan transformasi ke arah digital di semua lini kehidupan.

        Hal ini ikut berpengaruh dari bagaimana masyarakat melakukan transaksi keuangan. Saat ini dikenal dompet digital yang menurut Bank Indonesia adalah dompet elektronik merupakan layanan elektronik untuk menyimpan data-data instrumen pembayaran. Sederhananya, dompet digital adalah fasilitas pembayaran berbasis online dalam wujud aplikasi di smartphone yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi nontunai.

        Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 juga menyebutkan bahwa dari tiga sub indeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.

        "Karena itulah kita dalam proses edukasi melalui literasi digital, meskipun keterjangkauan infrastruktur internet belum merata seluruhnya, nanti ketika sudah ada internet mereka (masyarakat) tidak bingung atau canggung atau menggunakan internet untuk konsumtif," ungkap CEO Digiprener, Abdul Hamid Hasan, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Senin (5/6/2023), dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

        Keberadaan dompet digital sering kali berhubungan dengan lokapasar atau transaksi di marketplace, maupun pembayaran nontunai seperti parkir hingga membayar tol. Di mana, pengetahuan saat mengisi saldo kartu di dompet digital seperti e-money maupun Flazz dan Link Aja biasanya bisa dilakukan melalui berbagai cara.

        Mulai dari mesin ATM, hingga pengisian di retail atau melalui handphone yang terkoneksi mobile banking, kartu tersebut akan menjadi alat pembayaran. Di samping itu, terdapat pula dompet digital yang transaksinya melalui aplikasi di ponsel pribadi saat ini sudah makin familiar.

        Narasumber berikutnya, Dosen FEB Universitas Dr. Soetomo, Meithiana Indrasari, menambahkan pentingnya keamanan digital di tengah gempuran digitalisasi. Keamanan digital merupakan sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman. "Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, tetapi juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia," sebut Meithiana.

        Apalagi dengan transaksi keuangan yang sangat mudah dilakukan saat ini begitu rentan bagi pengguna mengalami penipuan. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai modus-modus penipuan digital seperti phising yang memancing korban dengan mengirimkan tautan yang bertujuan mencuri data pribadi di perangkat untuk diretas. Ada pula scam melalui sambungan telepon, email, dengan tujuan mendapatkan uang dari para korbannya.

        Komang Tri Werthi, Dosen Universitas Bali Internasional, menambahkan, terkait dengan penggunaan internet yang telah menjadi keseharian, tak boleh lepas dari budaya digital di mana menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital. "Arus informasi yang banyak dan demikian cepat harus kita saring dulu," ungkapnya.

        Baca Juga: Jabar Belum Nikmati Layanan Siaran Digital 100 Persen, Diskominfo Angkat Bicara

        Saat ini juga muncul habit baru tentang berbelanja online di waktu senggang dan bagaimana transaksi keuangan sangat mudah dilakukan. Kemudahan ini menurutnya menimbulkan pola hidup konsumtif yang sudah menjadi gaya hidup, di mana tidak mampu lagi membedakan mana kebutuhan dan keinginan lantaran penawaran promosi yang menggiurkan sehingga masyarakat Indonesia hendaknya memiliki perilaku sehat dalam berinternet dengan tidak menjadikan belanja online seperti candu.

        Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: