Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Romahurmuziy Ungkap Prabowo Subianto Tak akan Legowo Kalau Sampai Kalah Lagi di Pilpres 2024

        Romahurmuziy Ungkap Prabowo Subianto Tak akan Legowo Kalau Sampai Kalah Lagi di Pilpres 2024 Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy mengatakan Prabowo Subianto tak bisa lagi legowo jika harus kalah di Pilpres 2024. 

        Untuk diketahui, Ketua Umum Gerindra ini telah 4 kali mengikuti Pilpres dan dia juga adalah capres dengan umur tertua yaitu 71 tahun,

        “Kalau dalam kontestasi pilpres kan kita lihat Pak Prabowo sudah pernah kalah jadi cawapres pernah kalah jadi capres. Tapi memang spirit beliau untuk bertarung dan membesarkan partainya masih tetap besar,” kata Romahurmuziy melansir dari Total Politik, Jumat (09/06/23).

        Baca Juga: Romahurmuziy Justru Sebut Presiden Jokowi Wajib ‘Cawe-cawe’ Urusan Pilpres: Soal Netral atau Tidak, Itu Pilihan!

        Kalau kita lihat dari 3 nama disurvei itu yang paling mungkin ikhlas untuk 2024, ya Prabowo tidak logis. 

        “Kalau beliau tidak maju capres karena 4 kali beliau maju tidak dalam posisi sebagai apa-apa gitu, tidak merupakan pejabat publik bukan anggota kabinet apalagi sekarang kan sudah Menteri Pertahanan masa gak maju?” jelasnya. 

        Sebelumnya, peneliti Komunikasi Politik Effendi Gazali mengungkap ada satu teori yaitu teori jalan tengah yang dia nilai bisa memenangkan Prabowo Subianto dalam pertandingan Pilpres 2024 mendatang.

        “Ya dari survei-survei yang mutakhir rasanya orang tidak berani memaksakan dua (pasang) karena berlaku teori jalan tengah atau teori pilihan tengah,” kata dia.

        Yang dulu menurut Effendi banyak fenomena terjadi di Amerika Latin, saat pemeliharaan pemulihan Abraham Lincoln dan terakhir terjadi lagi waktu pemilihan Donald Trump.

        “Jalan tengah disitu orang mendapat gambaran bahwa 2 (pasang calon) itu berbahaya. Jadi begini, orang tidak suka pada salah satu kubu dia tidak langsung pindah ke yang lain dia berhentinya di tengah,” jelas Effendi. 

        Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Ganjar Pranowo Punya Nyali, Romahurmuziy Ungkap Jangan Senang Dulu

        “Atau kalau mau kita bikin lebih tajam, karena mereka ini tidak setuju kepada Ganjar, maka dia ke Prabowo. Dan orang yang tidak setuju kepada Anies, dia ke Prabowo,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: