Partai Demokrat berencana melaksanakan aksi damai turun ke jalan untuk mengawal putusan Peninjauan Kembali (PK) kubu Moeldoko oleh Mahkamah Agung (MA). Meski begitu, waktu dan tempat pelaksanaan belum ditentukan hingga saat ini.
Bahkan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akan ikut mendampingi. Sekaligus juga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: 20 Tahun PDIP-Demokrat Seperti Minyak dan Air, Kini Dipersatukan oleh Kepentingan Pilpres 2024
"Kalau Pak SBY, turun pastilah AHY turun sebagai pemimpin tertinggi partai," ucap Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).
Menurutnya, aksi itu penting dilakukan demi menjaga kedaulatan partai. Dia menganggap kasus Meoldoko sebagai pembegalan dari pihak luar sehingga jika dibiarkan akan berbahaya bagi demokrasi.
"Hari ini Demokrat digitukan, bisa saja partai-partai lain besok atau lusa (dibegal dari luar)," ujarnya.
Hinca lantas menjelaskan alasan turunnya SBY dalam kasus PK Moeldoko tersebut. Dia menuturkan, SBY merupakan orang yang mengerti demokrasi dan pernah merawat demokrasi selama 10 tahun memimpin Indonesia. Karenanya, tindakan yang mengancam demokrasi tak akan dibiarkan.
"Karena masyarakat, Demokrat meminta partai secara serius fokus di sini, tentu sebagai ketua majelis tinggi partai dan senior yang kami hormati, SBY bersedia turun bersama-sama dengan kami yang di bawah ini," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: