WE Online, Jakarta - Menguatnya nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah yang telah menyentuh level 13.076 per US$, dari posisi hari sebelumnya 13.075 per US$, dinilai tidak akan mempengaruhi kinerja PT Indomobil Finance yang merupakan anak usaha dari PT Indomobil Sukses Makmur Internasional (IMAS).
Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur PT Indomobil Finance Indonesia Jusak Kertowidjojo, dalam acara due diligence meeting & public expose perseroan, di Jakarta, Senin (23/3/2015).
Jusak mengatakan, meski perseroan memiliki utang dalam bentuk US$, Namun, utang ini diyakini tidak akan membebani perseroan karena sudah dilakukan hedging (lindung nilai).?
"Kita pinjam dalam bentuk rupiah dan kredit juga rupiah jadi tidak berpengaruh. Pinjaman sindikasi kita hedging 100% bunga juga, jadi pembiayaan 100% rupiah. Nilai tetap dalam rupiah. Jadi kita hedging di Rp 11.000, kita bayar juga di Rp 11.000 per US$," ujarnya.
Jusak menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2014 lalu, perseroan memiliki utang sindikasi dalam mata uang US$ senilai US$ 172,5 juta.
Ia menambahkan, penguatan US$ ini juga tidak akan membuat minat masyarakat untuk melakukan pengajuan kredit kendaraan beroda empat menurun. Bahkan, pada tahun ini diperkirakan pembiayaan masih terus meningkat.
"Pembiayaan tidak akan pengaruhi pembiayaan kami. Hanya saja saat ini memang permintaan pembiayaan di Tanah Air menurun. Tapi kami yakin pembiayaan kami tahun ini masih bisa tumbuh," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: