Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Punya Gandaria City hingga Hotel di IKN, Inilah Perjalanan Karir Alexander Tedja Pendiri Pakuwon Group

Punya Gandaria City hingga Hotel di IKN, Inilah Perjalanan Karir Alexander Tedja Pendiri Pakuwon Group Kredit Foto: Indonesiatatler.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam dunia bisnis properti Indonesia, nama Alexander Tedja bersinar sebagai salah satu taipan paling berpengaruh. Julukan "Raja Mal Indonesia" melekat pada dirinya, berkat kesuksesannya dalam membangun Pakuwon Group, perusahaan properti yang menaungi berbagai pusat perbelanjaan ternama. 

Dari awal yang sederhana di sektor perfilman, hingga menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, perjalanan karir Alexander Tedja penuh inspirasi dan dedikasi.

Alexander Tedja lahir di Medan pada 22 September 1945, bertepatan dengan tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia. Karirnya dimulai di industri perfilman, dengan mendirikan beberapa perusahaan seperti PT ISAE FILM pada 1972, PT Pan Asiatic Film pada 1991, dan PT Menara Mitra Cinema Corp pada 1977. Bisnis perfilman ini menjadi langkah awal sebelum ia beralih ke industri properti pada 1982.

Pada tahun tersebut, Tedja mendirikan PT Pakuwon Jati Tbk. Perusahaan ini memulai proyek pertamanya dengan membeli tanah di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, yang kemudian menjadi lokasi Plaza Tunjungan I. Mal ini mulai beroperasi pada 1986 dan menjadi fondasi keberhasilan Pakuwon Group.

Keberhasilan Plaza Tunjungan I diikuti oleh pengembangan Plaza Tunjungan II, III, dan IV, serta properti lain seperti Sheraton Surabaya Hotel & Tower, Menara Mandiri, dan Kondominium Regensi. Pada 2002, Alexander Tedja memperkenalkan superblok Tunjungan City, superblok pertama di Surabaya yang menjadi salah satu ikon kota tersebut.

Baca Juga: Dari Kopi Keliling, Soedomo Mergonoto Sukses Ekspor 'Kapal Api' Hingga Pekerjakan Ribuan Karyawan

Pakuwon Group kemudian memperluas jangkauannya ke Jakarta pada 2007 dengan mengakuisisi mayoritas saham PT Artisan Wahyu, pengembang Gandaria City. Tidak berhenti di situ, Tedja juga mengembangkan Kota Kasablanka di kawasan Rasuna Said, Kuningan, serta proyek multifungsi di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Proyek-proyek ini menegaskan posisi Pakuwon sebagai pemain utama di industri properti nasional.

Di Surabaya, pengembangan terus berlanjut dengan superblok Supermal Pakuwon Indah dan Royal Plaza melalui anak perusahaan PT Pakuwon Permai. Sementara itu, di Jakarta, Pakuwon juga membangun Blok M Plaza dan Somerset Berlian, yang menambah portofolio properti perusahaan.

Alexander Tedja membawa PT Pakuwon Jati Tbk melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1989, menjadikannya salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia. Pada 2022, Forbes menempatkannya di peringkat ke-47 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$1,1 miliar (sekitar Rp16,5 triliun). Kekayaannya terus bertambah, berkat dividen dari Pakuwon Group yang pada 2023 menghasilkan laba bersih Rp1,53 triliun, dengan Alexander menerima Rp215 miliar dari kepemilikan sahamnya.

Selain bisnis properti, Tedja juga dikenal sebagai seorang kolektor seni. Ia mendapatkan penghargaan Distinguished Patron of the Arts atas kontribusinya meminjamkan koleksi seni untuk National Gallery Singapore. Beberapa koleksi seni miliknya bahkan dipamerkan di properti-properti seperti Gandaria City dan Sheraton Grand Jakarta.

Baca Juga: Profil Djohan Emir Setijoso, Bankir Legendaris yang Resign dari Kursi Presiden Komisaris BCA

Dengan visi dan dedikasi yang kuat, Alexander Tedja tidak hanya membangun properti ikonik, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Pakuwon Group kini menjadi salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia, dengan kontribusi besar dalam sektor perumahan, perhotelan, dan pusat perbelanjaan.

Proyek terbaru Tedja termasuk pengembangan hotel bintang empat di Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui kolaborasi dengan Marriott. Proyek ini menunjukkan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan bisnis dan mendukung pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Pada usia 78 tahun, Alexander Tedja tetap menjadi tokoh penting dalam industri properti. Sebagai suami dari Melinda Tedja dan ayah dari empat anak yang juga berperan sebagai direktur di Pakuwon Group, ia telah membangun dinasti bisnis yang kuat. Kisah suksesnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam memanfaatkan peluang dan membangun warisan yang abadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: