Red Hat OpenShift AI Hadir Menjawab Tantangan AI untuk Open Hybrid Cloud
Red Hat, Inc. penyedia solusi open source di dunia mengumumkan kemampua baru pada Red Hat OpenShift AI, yang memberikan fondasi yang konsisten, skalabel berdasarkan teknologi open source bagi pemimpin operasional IT sekaligus membawa ekosistem mitra khusus bagi para data scientist dan pengembang untuk menangkap inovasi AI.
Untuk itu, Red Hat OpenShiftAI mendukung layanan AI generatif dari IBM watsonx.ai, platform AI dari IBM yang dirancang untuk menskalakan aplikasi dan layanan cerdas di semua aspek enterprise, mendorong model fondasi generasi berikutnya.
Chris Wright, Chief Technology Officer dan senior vice president, Global Engineering, Red Hat mengatakan, “Model fondasi memberikan keuntungan nyata dan jelas bagi enterprise dalam hal pemanfaatan benefit AI, namun mereka masih membutuhkan investasi dipelatihan dan penyesuaian untukmemenuhi kebutuhan unik enterprise. Visi Red Hat untuk enterprise AI membangun realitasyang sudah ada dengan Red Hat OpenShift AI, yang memberikan fondasi fleksibel dan skalabel untuk melatih, maintain, menyempurnakan, dan benar-benar menggunakan model fondasidalam produksi. Yang terbaik adalah, OpenShift AI tetap menjadi OpenShift, yang artinya organisasi IT mempercayai dan memahaminya, dan bisa memperluas operasional AI/ML dari untuk memenuhi kebutuhan hari ini dan di masa yang akan datang.”
Saat Large Language Models (LLMs) seperti GPT-4 dan LlaMA menjadi mainstream, Pelanggan bisa menyempurnakan model komersial atau open source dengan data yang domain-specific untuk menjadikannya lebih akurat.
Pelatihan awal model AI membutuhkan infrastruktur besar, membutuhkan platform dan tool khusus bahkan sebelum mempertimbangkan pelayanan, pengaturan dan pengelolaan model. Tanpa platform yang bisa memenuhi permintaan ini, organisasi seringkali memiliki keterbatasan dalam memanfaatkan AI/ML.
OpenShift AI menjawab tantangan ini dengan menyediakan konsistensi infrastruktur di seluruh pelatihan, penggelaran dan inferensi untuk melepaskan potensi AI.
AI untuk open hybrid cloud
Red Hat OpenShift AI membantu menghilangkan semua penghalang tersebut dengan menyediakan fondasi standar untuk mengkreasikan model produksi AI/ML, Kemudahan penggunaan dan pilihan penggelaran cloud-to-edge dari Red Hat OpenShift. Juga bisa digunakan untuk menyempurnakan model yang sudah ada, menghemat biaya pelatihan model awal, time to value dan memperluas penggunaan AI lebih dari sekadar untuk data scientist khusus
Red Hat OpenShift AI menyediakan beberapa penawaran mitra teknologi pilihan termasuk Anaconda, IBM Watson Studio, Intel OpenVINO dan AI Analytics Toolkit, NVIDIA AI Enterprisedan Starburst. Ia juga menyediakan akses ke tambahan 30 mitra AI/ML tersertifikasi sebagaibagian dari ekosistem OpenShift.
Pelanggan dengan persyaratan regulasi dan compliance khusus, termasuk lingkungan yang berjarak dan terputus (air-gapped and disconnected), bisa mempersiapkan data, serta mengembangkan, melatih dan menggelar model di on-premise menggunakan OpenShift AI. Pelanggan juga bisa mengembangkan model di public cloud, dan menggelarnya di on premiseatau di edge menggunakan tooling dan antar muka yang sama secara konsisten, sehingga menyediakan lingkungan hybrid MLOps unik, yang memungkinkan kolaborasi antaraoperasional IT, data science, dan pengembang aplikasi.
Fondasi OpenShift AI yang telah terbukti memungkinkan pelanggan melakukan penskalaan dengan lebih andal untuk melatih model fondasi menggunakan fitur-fitur akselerasi native GPUO penShift di on-premise atau melalui layanan cloud.
Peningkatan terbaru untuk Red Hat OpenShift AI di antaranya:
- Pipelines penggelaran untuk pelacakan eksperimen AI/ML dan alur kerja MLterotomatisasi, yang membantu data scientist dan pengembang aplikasi cerdas melakukan iterasi pada proyek machine learning secara cepat dan menanamkan otomatisasi ke penggelaran dan pembaharuan aplikasi.
- Penyajian model sekarang termasuk dukungan GPU untuk inferensi, dan custom model serving runtime, yang meningkatkan performa inferensi dan penggelaran modelfondasi yang lebih baik.
- Pemantauan model memungkinkan organisasi untuk mengelola performa dan matrikoperasional pada dashboard yang tersentralisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: