Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah meluncurkan program Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH). Program ini dibuat juga menjadi slogan Polri dalam penerimaan calon anggota tingkat Tamtama, Bintara, hingga Akpol.
Tak hanya menjadi slogan, dalam proses rekrutmen ini juga dipastikan tidak memungut biaya sepeser pun dari para calon anggota Korps Bhayangkara.
Baca Juga: Kapolri Apresiasi Tim Voli Jakarta Bhayangkara Presisi yang Raih Prestasi di Kejuaraan Internasional
Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Saputra Hasibuan, mengatakan program BETAH tersebut sudah ada sejak lama dan diterapkan Polri dalam penerimaan calon anggota baru.
"Sebetulnya program BETAH itu sudah lama, sudah lama sekali diterapkan ya. Itu bagus, itu kan Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis. Namun demikian memang, sejak dicanangkan ya masyarakat jauh untuk bermain ya. Sehingga menimbulkan banyak reaksi masyarakat terhadap ini," kata Edi saat dihubungi merdeka.com, Senin (19/6/2023).
Ia menegaskan, untuk sistem penerimaan Polri ini sudah baik dan memang transparan. Karena setiap seseorang yang mengikuti tes masuk langsung mengetahui hasil dari tesnya itu.
"Jadi kan langsung itu diumumkan ya, begitu juga tes psikologi. Begitu dia ujian, satu jam kemudian langsung keluar nomernya di komputer ya. Jadi itu sebetulnya sudah sangat bagus sistem ini," ujarnya.
Meski begitu, ia menyebut, tetap masih adanya celah untuk memanfaatkan kelemahan dari sistem teknologi tersebut. Oleh karenanya, kelemahan inilah yang bisa dijadikan bahan evaluasi Polri dan lebih ditingkatkan lagi pengawasannya agar tidak terulang kembali.
"Tentu ini akan menjadi catatan untuk Polri ya bagaimana bisa melakukan, jadikan bahan evaluasi ya, agar apa yang terjadi dievaluasi agar untuk ke depan bisa semakin baik," sebutnya.
"Sistemnya sudah bagus, cuma pengawasan yang perlu. Perlu pengawasan peningkatan ya, agar ini kasus-kasus serupa tidak terulang," sambungnya.
Pecat Anggota yang Melanggar
Selain meningkatkan pengawasan, ia juga ingin agar adanya tindak tegas terhadap anggota Polri yang terbukti melakukan pelanggaran dalam penerimaan anggota calon anggota polisi.
"Iya kalau ada oknum yang bermain, jangan ragu-ragu, pecat saja bila perlu. Tidak perlu harus namanya, ini kan mereka ini kan jika melakukan seperti itu merugikan terhadap Polri ya, merugikan nama baik Polri. Kalau memang ada terbukti, apalagi sampai menerima sesuatu pecat saja, karena itu pidana ya," tegasnya.
Jumat Curhat
Tak hanya program BETAH yang dinilai bagus menjadi slogan dalam penerimaan calon polisi. Ia juga menyebut, program 'Jumat Curhat' Kapolri bagus dalam menerima aspirasi dari masyarakat.
"Saat ini yang lagi ngetren ya unggulan Kapolri adalah Jumat Curhat ya. Saya datangi ini hampir seluruh Polda di Indonesia, saya datangi itu ya banyak sambutan masyarakat terhadap program Jumat Curhat itu ya. Artinya memang ya di situ dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan unek-unek, menyampaikan keluh kesah ya," paparnya.
Bahkan, tak hanya urusan yang menyinggung polisi saja. Melainkan juga urusan lainnya yang di luar bukan dari urusan Polri atau menyinggung pihak lain.
"Bahkan kalau kita lihat semangatnya, ya bukan pun urusan polisi pun juga disampaikan dalam forum itu. Dan Polri memang kita minta untuk merespons, kalau memang itu menyangkut masalah instansi lain, dikoordinasikan dengan instansi lain," ucapnya.
Meningkatnya Kepercayaan
Dengan adanya program yang telah dicanangkan tersebut, disebutnya membuat kepercayaan publik terhadap Kapolri menjadi meningkat.
"Jadi pelan-pelan naik, terus naik ya. Inilah yang saat ini dilakukan bagaimana bisa merubah tingkat kepercayaan kepada Polri semakin tinggi, semakin baik ya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: