Nilai tukar rupiah belum mampu mendapatkan rapor hijau pada perdagangan Selasa, 20 Juni 2023. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa mata uang Indonesia itu terkoreksi -0,39% dan terpangkas 59 poin sehingga kursnya berada di angka Rp15.053 per dolar AS.
Jika diperhadapkan dengan mata uang global lainnya, rupiah ternyata masih mampu mengungguli dolar Australia dengan apresiasi sebesar 0,23%. Sayangnya, mata uang Garuda tersebut terpaksa tunduk atas euro dan poundsterling setelah terkoreksi masing-masing sebesar -0,35% dan -0,47%.
Baca Juga: Kabar Nilai Tukar Rupiah per 19 Juni 2023: Perkasa atau Nelangsa?
Rupiah cenderung menunjukkan performa serupa ketika disandingkan dengan mata uang negara-negara di Asia. Sebab, merujuk dari sumber yang sama, dikabarkan bahwa mata uang ibu pertiwi itu melemah atas tujuh mata uang dan hanya sanggup menguat atas satu mata uang.
Rupiah hari ini terpantau menghijau 0,10% atas dolar Taiwan. Kendati demikian, mata uang Garuda itu memerah atas yuan (-0,14%), dolar Hong Kong (-0,31%), yen (-0,62%), won (-0,43%), ringgit (-0,03%), dolar Singapura (-0,32%), dan baht (-0,28%).
Kendati demikian, menurut Senior Portfolio Manager PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Caroline Rusli, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah sebenarnya sudah termasuk kuat. Hal tersebut bahkan menjadi salah satu sentimen pendukung stabilitas dan kondisi perekonomian yang baik untuk menyongsong paruh kedua 2023.
Baca Juga: Panen Rapor Merah, Dolar AS dan Mata Uang Global Kompak Bikin Rupiah Hari Ini Melemah
“Setelah selama paruh pertama kebijakan moneter cenderung berfokus pada stabilitas, di paruh kedua tahun ini, peluang penyesuaian kebijakan yang lebih akomodatif seiring dengan suku bunga The Fed memuncak, inflasi mereda, selisih suku bunga riil tinggi, dan nilai tukar rupiah yang kuat,” jelasnya dalam “Ulasan Pasar Saham Edisi Juni 2023”, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: