Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan langkah-langkah antisipatif menghadapi kemungkinan dampak kekeringan akibat El Nino.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar, Dani Ramdan, menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh kabupaten dan kota, terutama yang rawan terkena dampak.
Baca Juga: Antisipasi El Nino, Jabar Siapkan Bantuan Benih Padi Varietas Tahan Kering
"Kami sudah koordinasi dengan kabupaten dan kota, terutama yang rawan terkena dampak. Masing-masing daerah sudah menginput data yang harus diantisipasi seperti untuk pengairan sawah dan air bersih," kata Dani kepada wartawan di Bandung, Selasa (20/6/2023).
Terkait persediaan air bersih, langkah antisipatif yang dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi tangki-tangki air yang dimiliki BPBD, PDAM, PU, dan PMI.
"Jadi kami akan menyuplai air bersih ke permukiman jika dibutuhkan dan membuka hotline. Itu semua sudah kami siapkan. Untuk pengairan sawah, kami akan kembangkan irigasi berkoordinasi dengan pihak terkait dengan mengoptimalkan waduk-waduk yang saat ini kondisinya masih normal," jelasnya.
Wilayah yang biasanya terkena dampak adalah Indramayu, Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya, dan Ciamis. Namun, sebagian wilayah tersebut saat ini sudah terbantu dengan adanya Waduk Jatigede.
Baca Juga: Antisipasi El Nino, Dinas TPH Jabar Sediakan Bantuan Benih Padi Varietas Tahan Kering
"Biasanya wilayah Indramayu, sebagian Cirebon dan Kuningan yang parah, tetapi saat ini sudah terbantu dengan adanya Waduk Jatigede," ujarnya
Menghadapi dampak kekeringan akibat El Nino, BPBD Jabar sedang menyiapkan keputusan tentang status siaga darurat kekeringan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: