Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Genjot Literasi Digital, OJK Edukasi Para Mahasiswa di Balikpapan

        Genjot Literasi Digital, OJK Edukasi Para Mahasiswa di Balikpapan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Balikpapan -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Digital Financial Literacy (DFL) 2023 melalui program edukasi yang ditampilkan dalam bentuk modul sosialisasi, e-book, video animasi, dan smart games dalam rangka mendukung peningkatan literasi digital bagi masyarakat khususnya kalangan mahasiswa.

        Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono dalam sambutannya pada sosialisasi DFL 2023 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kamis (22/6/2023).

        Menurutnya, peningkatan literasi masyarakat sangat penting, karena berdasarkan Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan 2022, meskipun mengalami peningkatan indeks literasi di Provinsi Kalimantan Selatan masih berada di bawah indeks nasional yaitu sebesar 42,08 persen (nasional : 49,68 persen). Baca Juga: Jadi Ancaman Serius, OJK Terbitkan Aturan Pencegahan Pendanaan Senjata Pemusnah Massal

        Sementara itu tingkat literasi digital masyarakat Indonesia tahun 2022 berada di angka 41 persen, sehingga masih terdapat ruang pertumbuhan bagi masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan literasinya terutama untuk produk-produk keuangan berbasis digital yang sedang marak di Indonesia.

        “Yang namanya digital keuangan itu dua sisi mata uang. Di satu sisi manfaat, sisi lainnya adalah risiko. Adik-adik harus balance melihatnya, Makanya kami bikin satu tagline CANEL yaitu Cepat, Aman, Nyaman, Efisien dan Legal,” ujar Ogi.

        Lebih lanjut, katanya, OJK terus berkomitmen dalam meningkatkan literasi keuangan melalui program yang inovatif kepada generasi millenial, melalui kolaborasi antara OJK dengan lembaga internasional dan stakeloder terkait diantaranya Lembaga Jasa Keuangan, Penyelenggara Financial Technology (Fintech) dan Asosiasi di bidang Fintech.

        Kolaborasi ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang berkelanjutan mengenai produk dan layanan keuangan digital serta tips-tips dalam memitigasi risiko yang terkait dengan teknologi. Baca Juga: Hindari Fintech Gagal Bayar, OJK Wajib Terus Awasi dan Beri Penalti pada P2P Lending

        "Selain itu, program serupa diharapkan dapat mendorong minat mahasiswa untuk mengembangkan talenta di bidang digital, sehingga di masa depan Indonesia akan memliki talenta digital yang siap membangun perekonomian Indonesia," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: