Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kelola Dana US$300 Juta, Merah Putih Fund Siap Cetak Unicorn Baru di Indonesia

        Kelola Dana US$300 Juta, Merah Putih Fund Siap Cetak Unicorn Baru di Indonesia Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Merah Putih Fund (MPF) siap untuk mengembangkan perusahaan startup di Indonesia. Hal ini ditandai dengan dilakukannya kerja sama pendampingan hukum antara Merah Putih Fund dan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), tentang pengelolaan aset BUMN terkait produk Dana Ventura dari Merah Putih Fund dengan total dana kelolaan sebesar US$300 juta atau setara Rp4,47 triliun dengan Mandiri Capital Indonesia sebagai Fund Manager.

        Merah Putih Fund sendiri merupakan inisiatif strategis lima Corporate Venture Capital (CVC) bagian dari BUMN yaitu Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, BNI Ventures, MDI Ventures dari Telkom Group, dan TMI dari Telkomsel dengan dukungan dari Kementerian BUMN. Baca Juga: Startup Sering Diterpa Badai PHK, Indrawan Nugroho: Itu Strategi Bisnis Mereka

        Eddi Danusaputro, Ketua PMO Merah Putih Fund dan CEO BNI Ventures menyampaikan, kerja sama pendampingan hukum yang dilakukan Merah Putih Fund merupakan wujud komitmen dari prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang menjadi tanggung jawab pengelolaan dana ventura dan aset BUMN.

        "Tentunya hal ini dapat berdampak positif pada terciptanya akuntabilitas, pertanggungjawaban yang baik serta peningkatan kualitas informasi. Dengan transparansi, seluruh aliran informasi yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya pada pemangku kepentingan atau publik," ujarnya di Jakarta, kemarin.

        Merah Putih Fund terbentuk dari hasil joint initiative kelima CVC BUMN untuk memberikan alternatif pendanaan startup pada tahap akhir (late-stage) yang selama ini didominasi oleh modal ventura asing. Hal ini bertujuan mendorong partisipasi BUMN secara aktif untuk membangun ekosistem digital melalui penyediaan alternatif pendanaan bagi startup di Indonesia sehingga dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai digital hub di Asia Tenggara.

        Dennis Pratistha, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia (MCI) yang juga merupakan Fund Manager Merah Putih Fund, mengatakan bahwa, penerapan tata kelola yang baik oleh MPF pada tahapan funding itu diperlukan dalam setiap fase; deal sourcing, due diligence, investasi, manajemen portofolio, risk assessment, sampai ke tahap divestasi, untuk memaksimalkan investasi yang MPF berikan dan memastikan return yang optimal agar dapat terus mendorong inovasi di berbagai sektor di Indonesia.

        "Hal ini juga penting untuk meningkatkan kepercayaan publik dan investor lainnya terhadap MPF beserta startup-startup yang nantinya akan berada di bawah naungan kami," tuturnya.

        Menurutnya, pembangunan fundamental yang kuat dari prinsip GCG dapat mendukung pengelolaan bisnis startup yang akhirnya dapat mematangkan para startup dalam fundamental bisnis mereka. Hal tersebut sejalan dengan tujuan Merah Putih Fund untuk mempersiapkan startup lokal agar dapat bersaing dengan startup asing untuk meningkatkan jumlah unicorn di Indonesia. Baca Juga: Menkop-UKM: UMKM dan Startup Indonesia Bisa Belajar dari Kesuksesan Korsel

        Melalui Merah Putih Fund, kelima CVC BUMN bergabung untuk menyediakan dana sebesar US$ 300 juta agar dapat berinvestasi ke startup tahap akhir dan juga menawarkan kesempatan untuk bersinergi dengan ekosistem bisnis sebesar US$ 650 miliar dalam ekosistem BUMN guna mengakselerasi digital ekosistem di Indonesia, meningkatkan jumlah Unicorn di Indonesia, dan untuk meningkatkan jumlah exit di Indonesia.

        “Untuk first close, fokus pada CVC BUMN saja, tapi kedepannya, MPF juga memiliki mandat untuk menghimpun dana dari Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia serta berbagai perusahaan BUMN lain dan Swasta di Indonesia. MPF akan menjembatani para soonicorns untuk bersinergi dengan ekosistem bisnis BUMN dan turut mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia,” ungkap Eddi Danusaputro.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: