Kantar Indonesia, Divisi Worldpanel, baru saja mengeluarkan laporan terbaru mereka, yaitu Brand Footprint Indonesia 2023. Brand Footprint adalah penelitian tahunan yang dilakukan oleh Kantar untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen. Brand Footprint mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor FMCG, yaitu Makanan, Minuman, Produk Susu, Perawatan Rumah, dan Perawatan Tubuh. Brand Footprint Indonesia tahun ini mewakili 97% rumah tangga di berbagai kota besar dan kota kecil di seluruh daerah urban dan rural Indonesia dari 70 juta populasi rumah tangga.
Venu Madhav, Managing Director of Kantar Indonesia, Worldpanel Division mengungkapkan, kondisi ekonomi makro di Indonesia tahun 2022 menunjukkan resiliensi dengan pertumbuhan PDB yang positif, sekitar 5%. Namun demikian, tahun 2022 juga merupakan tahun yang menantang bagi konsumen di Indonesia dengan adanya inflasi di sepanjang tahun. Oleh karena itu, konsumen beradaptasi dengan menyesuaikan pengeluaran rumah tangga dan mengatur ulang prioritas, sehingga mempengaruhi pilihan brand yang dibeli di sepanjang tahun.
“Pilihan brand yang berubah-ubah tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi FMCG brands untuk dapat tetap dipilih konsumen,” ungkap Venu, dalam keterangan media, Selasa (27/6/2023).
Adapun beberapa fakta menarik dari studi Brand Footprint tahun ini:
Mengacu pada rata-rata, jumlah brand yang dibeli oleh sebuah rumah tangga di Indonesia adalah 96 brand; jumlah yang tidak berubah dari tahun sebelumnya. Sementara frekuensi belanja produk FMCG mengalami penurunan sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. 45% brand dari total 550 brand berhasil meningkatkan CRP (Consumer Reach Points) nya. Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, dimana hanya 41% brand yang berhasil meningkatkan CRP nya.
Pertumbuhan brand-brand tersebut dipengaruhi oleh peningkatan penetrasi dan frekuensi. Berdasarkan hasil studi tahun ini, 36% brand dapat bertumbuh CRP nya karena berhasil hanya dengan meningkatkan penetrasi di pasar, 21% brand bertumbuh karena berhasil meningkatkan frekuensi belanja, dan sisanya 44% berhasil meningkatkan CRP dari kombinasi kenaikan penetrasi dan frekuensi.
Dengan demikian, meningkatkan penetrasi atau merekrut konsumen baru adalah kunci bagi brand untuk tumbuh. Untuk berada di 10 peringkat teratas dengan nilai CRP tertinggi, sebuah brand harus memiliki basis konsumen minimal 60% dari total rumah tangga di Indonesia dan dibeli setidaknya 15x dalam setahun.
Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Worldpanel Division menjelaskan lebih jauh bahwa, “Dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar menggunakan sebuah metode yang disebut Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu brand berhasil menjangkau konsumen. CRP menggabungkan tingkat penetrasi, yaitu jumlah rumah tangga yang membeli brand tersebut, dengan frekuensi pembelian brand tersebut oleh konsumen. Dengan kata lain, nilai CRP memberikan gambaran tentang seberapa sering sebuah brand dipilih oleh konsumen,”
Di edisi tahun ini, Indomie tetap mempertahankan posisi teratas dari the Most Chosen FMCG Brand di Indonesia. Posisi berikutnya di peringkat 2 hingga 6 juga diduduki brand yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu (secara berurutan): SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, dan Kapal Api. Selain itu, Cimory, Chiki, dan Chitato dinobatkan sebagai rising star brand karena berhasil menembus peringkat 100 teratas di Most Chosen FMCG Brands tahun ini.
Berikut adalah beberapa kisah sukses dari brand FMCG yang berhasil meningkatkan nilai
CRP-nya dan berhasil mendapat penghargaan di ajang Brand Footprint 2023:
Cimory, Cimory telah tumbuh menjadi merek yang dipilih lebih dari 40% rumah tangga di Indonesia. Salah satu faktor keberhasilan Cimory didasarkan pada ketersediaan produk di berbagai channel belanja.
Selain itu, inovasi varian rasa dan format yang unik pada produk yogurt nya memberikan nilai tambah untuk konsumen dalam memilih brand Cimory. Sehingga, ekspansi kategori dari susu cair ke kategori yogurt memberikan dampak yang signifikan terhadap jumlah pembeli. Tahun ini, Cimory berhasil menembus peringkat 100 teratas FMCG brands dengan tambahan pembeli baru di tahun 2022 sebanyak 6,7 juta rumah tangga.
Ultra Milk, Kehadiran Ultra Milk sudah lebih dari 50 tahun dan tetap menjadi pilihan teratas bagi konsumen di Indonesia. Eksistensi Ultra Milk semakin kuat dengan kemampuan meningkatkan basis pembeli dan terus merekrut pembeli baru. Berdasarkan Brand Footprint 2023, Ultra Milk berhasil meraih penghargaan “Most Chosen Liquid Dairy Brand” dengan meningkatkan jumlah pembeli sebanyak 2.2 juta rumah tangga. Salah satu faktor keberhasilan Ultra Milk dalam merekrut pembeli adalah kemampuan brand dalam meningkatkan jumlah pembeli dari berbagai kelompok usia melalui varian utama nya.
Pepsodent, Pasta Gigi merupakan salah satu kategori yang dibeli oleh hampir seluruh rumah tangga di Indonesia, Pepsodent mampu menjangkau lebih dari 95% rumah tangga di Indonesia. Salah satu kunci kesuksesan nya adalah memberikan banyak pilihan varian kepada konsumen sehingga Pepsodent mampu menjangkau konsumen dengan beragam kebutuhan pasta gigi, seperti varian sensitif, herbal, dan lain-lain.
Sebagai kesimpulan, Venu mengatakan, studi Brand Footpritn ini memberikan gambaran yang menyeluruh tentang industri FMCG yang terus resilient dan beradaptasi dengan tekanan inflasi. Beberapa Brand juga mampu bertumbuh dan terus meningkatkan basis pembeli nya dengan cepat beradaptasi terhadap kebutuhan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan sebuah Brand bisa dicapai dengan cepat tanggap dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen.
“Untuk itu, saya dan seluruh tim Kantar Indonesia menyampaikan selamat kepada semua pemenang Brand Footprint Award 2023,” tutup Venu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: