Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Dia Peran Kecerdasan Buatan (AI) Microsoft dalam Dongkrak Produktivitas Kerja

        Ini Dia Peran Kecerdasan Buatan (AI) Microsoft dalam Dongkrak Produktivitas Kerja Kredit Foto: Unsplash/Franck V
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi begitu populer belakangan ini. Keberadaannya bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan.

        Microsoft pun memperkenalkan rencana terbarunya untuk menghadirkan kecerdasan buatan atau AI ke dalam semua produknya untuk para pengguna. Microsoft menganggap AI sebagai teknologi untuk meningkatkan segala produktivitas manusia dalam hal membuat produk baru, menghemat waktu, dan membuat keputusan.

        Kecerdasan buatan ini digunakan oleh Microsoft sebagai co-pilot dalam pengambilan keputusan perusahaan.

        Baca Juga: Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) Rampas Pekerjaan Konvensional, Perlu Diregulasi Pemerintah?

        “Ini menarik sekali karena kita melihat dan kita menempatkan AI itu sebagai co-pilot, jadi bukan pilot dan bukan autopilot, tapi sebagai co-pilot,” ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir dalam kanal Youtube Dr. Indrawan Nugroho yang dikutip pada Senin (3/7/2023).

        Menurut Dharma, AI dalam Microsoft ini memiliki peran sebagai pengambilan keputusan, mulai dari membuat produk baru hingga dalam operasional. Lebih lanjut, AI bisa menyederhanakan suatu pekerjaan ketika manusia dihadapkan dalam pengambilan keputusan di tengah banyaknya informasi yang kompleks.

        Peran AI dalam Microsoft di masa depan dalam mengembangkan teknologi, memiliki nilai yang selalu berawal dengan empati dari semua level sejak kepemimpinan barunya Nadella. Microsoft menggunakan empati dengan mengedepankan pelayanan dan kenyamanan untuk pelanggan perusahaannya.

        “Setelah Nadella take over dan mengubah Microsoft bagaimana mengembangkan teknologi kita, bagaimana kita berinteraksi dengan customer kita, dengan partner kita, dan semua stakeholder, sehingga kita lihat bahwa ketika kita mengembangkan proteknologi kita gitu ya, kita melihat apa yang kurang, apa yang bisa dikembangkan untuk membantu customer kita,” jelasnya.

        Dharma mengatakan bahwa yang diperlukan adalah membangun dan meningkatkan nilai bisnis. Perusahaan, baik dalam skala kecil atau besar, dapat memanfaatkan AI untuk menghasilkan nilai tambah dengan membuka potensi aliran pendapatan baru dan atau menghemat pengeluaran.

        Dalam menampilkan dan menghadirkan AI ke seluruh produk Microsoft, perlu diadakan pengerjaan dan persiapan infrastruktur di belakangnya. Microsoft tidak hanya sekadar memikirkan masa depan, tetapi juga memperhatikan kesuksesan untuk semua pelanggan mereka.

        Selain itu, co-pilot dalam Microsoft ini berupaya agar produknya digunakan oleh pelanggan mereka dengan sukses dan membantu tugas-tugas pelanggan dengan AI.

        “Bagaimana sih kita bisa memastikan teknologi kita itu bisa digunakan dengan sukses, maka ada organisasi namanya customer sukses, gimana kita memastikan bahwa teknologi yang sudah diakuisisi, yang sudah digunakan oleh customer dan partner kami mereka bisa menggunakannya secara sukses,” bebernya.

        Maka dari itu, Microsoft menciptakan terobosan baru dalam menghadirkan AI ke dalam produknya untuk mempermudah pekerjaan yang tidak bisa dicapai manusia dalam waktu singkat. Microsoft menempatkan AI sebagai co-pilot dan tools, sedangkan manusia sebagai pengontrol atau pilot.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: