- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Kantongi Rp4,97 Triliun Dana Rights Issue, Sentul City Mau Pakai Buat Apa?
Pada bulan Januari 2023 lalu, PT Sentul City Tbk (BKSL) menerbitkan rights issue sebanyak 100,62 miliar lembar atau setara dengan Rp5,03 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasi pada awal tahun ini, diketahui bahwa harga satuan yang ditetapkan dalam melakukan aksi korporasi tersebut berada di angka Rp50 per lembar.
Sekretaris Perusahaan, Kwee Liana Kumala, mengungkapkan bahwa setelah dikurangi dengan berbagai biaya penawaran umum sebesar Rp55,34 miliar, perusahaan tempatnya bekerja mengantongi dana sebesar Rp4,97 triliun. Ia menambahkan, Sentul City menganggarkan Rp3,31 triliun atau setara dengan 66,55% total keseluruhan dana untuk pengembangan usaha.
Baca Juga: SCG Tuntaskan Rights Issue Induk Perusahaan Mitra10, Nilainya Tembus Rp265 Miliar!
“Kami juga menganggarkan Rp916,35 miliar alias 18,42% dana rights issue untuk melunasi utang dan mengalokasikan Rp747,28 miliar atau setara dengan 15,02% total dana secara keseluruhan untuk pengembangan proyek baru,” jelas Liana dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2023.
Sentul City mengalokasikan lebih dari separuh perolehan dananya untuk pengembangan usaha melalui pembelian tambahan landbank baru yang strategis dan dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan. Adapun wilayah yang ditargetkan meliputi Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Sukamakmur, dan Kecamatan Sukaraja.
Perlu diketahui bahwa Sentul City menggunakan dana penawaran umum untuk membayar utang kepada PT Bintang Harapan Desa senilai Rp166,50 miliar; PT Daya Kharisma Nusantara sebesar Rp215 miliar; Golden Capital Foundation Ltd senilai Rp358,77 miliar; PT Fajar Abadi Masindo sebesar Rp15 miliar; PT Alam Raya Hijau senilai Rp99,79 miliar; dan Queen Bridge Investment Ltd sebesar Rp61,27 miliar.
Baca Juga: Midi Utama Eksekusi Rights Issue Senilai Rp1,24 Triliun, Simak Jadwal Pelaksanaannya!
Sebagai informasi tambahan, pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan yang bergerak di bidang properti dan perumahan itu berhasil menurunkan tingkat kerugian hingga 88% menjadi Rp2,36 miliar. Hal tersebut didukung oleh melompatnya angka pendapatan menjadi Rp140,14 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: