Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harus Sabar Menghadapi Kenyataan, Orang Terkaya Nigeria Kehilangan Harta Kekayaan Hingga Rp44 Triliun, Kok Bisa?

        Harus Sabar Menghadapi Kenyataan, Orang Terkaya Nigeria Kehilangan Harta Kekayaan Hingga Rp44 Triliun, Kok Bisa? Kredit Foto: Twitter/Sameer Lukman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Orang terkaya di Nigeria, Abdulsamad Rabiu adalah Ketua BUA Cement. Sayangnya, kekayaannya telah mengalami penurunan yang signifikan yakni kehilangan USD3 miliar (Rp44,8 triliun) secara dramatis hanya dalam 60 hari.

        Berdasarkan laporan Forbes, kekayaan bersihnya saat ini mencapai USD5,6 miliar (Rp83 triliun), sangat kontras dengan USD8,6 miliar (Rp128 triliun) yang dilaporkan oleh Nairametrics pada 29 April 2023.

        Mogul bisnis berusia 62 tahun itu mengalami penurunan kekayaan bersih sebesar 1,59% dalam periode 24 jam atau setara dengan perkiraan kerugian sebesar USD159 juta (Rp2,3 triliun).

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Todd Boehly, Pengusaha dan Investor, Pemilik Chelsea Saat Ini

        Selain itu, devaluasi Naira dan penyatuan sistem nilai tukar baru-baru ini pada bulan Juni semakin melemahkan penilaian kekayaannya, serupa dengan dampak yang dirasakan oleh miliarder terkemuka lainnya di Nigeria, seperti Aliko Dangote dan Mike Adenuga.

        Rabiu dilaporkan kehilangan sebagian besar kekayaannya alias sekitar USD2,73 miliar (Rp40 triliun) pada bulan Juni saja karena efek penyatuan naira. Sebagian besar kekayaan Rabiu berasal dari BUA Cement, dimana ia memegang saham mayoritas sebesar 93% di BUA Foods dan 98% di BUA Cement.

        Akibatnya, setiap fluktuasi harga saham perusahaan-perusahaan ini dapat memperburuk penurunan kekayaan bersih.

        Lonjakan kekayaan bersih Rabiu sebelumnya membuatnya masuk dalam daftar 500 miliarder teratas Bloomberg. Namun, karena penurunan kekayaan bersihnya, dia telah dihapus dari daftar.

        Apresiasi sahamnya di BUA Cement Plc, yang meningkat sebesar 23% pada paruh pertama tahun ini, memainkan peran penting dalam pertumbuhan kekayaan sebelumnya hingga menambah kekayaan bersihnya sebesar USD1,3 miliar (Rp19 triliun).

        Rabiu belajar ekonomi di Capital University di Ohio. Dia kembali ke Nigeria pada usia 24 tahun untuk menjalankan bisnis keluarga.

        Ia pun mendirikan Grup BUA pada tahun 1988, mengimpor makanan dan baja. Setelah serangkaian merger, termasuk akuisisi Cement Company of Northern Nigeria (CCNN) pada 2009, perusahaan tersebut menjadi produsen semen dan gula.

        Sementara itu, BUA Cement adalah produsen semen terbesar kedua di negara itu dengan penjualan sebesar USD847 juta (Rp12,6 triliun) pada tahun 2022 saja.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: