Di Tengah Tech Winter, East Ventures Masih Aktif Danai 17 Startup di Kuartal I-2023

Perusahaan modal ventura asal Indonesia, East Ventures mengungkapkan bahwa dalam kuartal pertama di tahun 2023, pihaknya masih aktif mendanai 17 perusahaan rintisan (startup) di tengah turunnya laju bisnis teknologi (tech winter).

“Kami sendiri di tanah air tetap masih aktif dalam pendanaan di masa ini. Jadi waktu kuartal satu, kalau tidak salah ada 17 pendanaan. Jadi, memang tidak sebanyak yang kami lakukan di awal tahun lalu,” ungkap Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana di di acara Indonesia Data and Economic Conference Katadata di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

“Tetapi dari sisi kami, pendanaan ada terus,” sambungnya. 

Baca Juga: Startup Asal Vietnam, Clevai, Raih Dana Segar Rp60 Miliar dan Berniat Ekspansi ke Indonesia

Lantas, bagaimana caranya agar startup atau ide yang akan dirintis bisa mendapatkan akses pendanaan dari East Ventures? Roderick membocorkan caranya. 

“East Venture sendiri menyediakan pendanaan dari tahap awal (seed) sampai bertumbuh (growth), kami sekarang juga ada growth plus,” bebernya.

Untuk pendanaan tahap awal (seed), East Ventures dapat mendanai perusahaan kecil atau bahkan dalam tahap pengidean.

Sementara itu, untuk tahap bertumbuh (growth), perusahaan kecil atau startup harus memiliki model bisnis yang profit, pendapatan yang stabil dan cukup besar, memiliki tim dan target pasar, serta data perusahaan.

Lantas bagaimana cara mendekati perusahaan modal ventura seperti East Ventures atau lainnya? 

“Kalau untuk mendekatinya sih, bisa saja email kami, bisa saja cari kami. Tapi sebenarnya cara yang paling baik itu melalui referensi seseorang yang sudah kami kenal,” ungkap Roderick. 

Soal referensi dari yang dikenal perusahaan modal ventura ini, Roderick bercerita, East Ventures saat ini sudah berinvestasi terhadap 300 startup di Indonesia dengan ribuan founder yang bergabung di naungan East Ventures. 

"Cara yang paling familiar adalah mendekati orang-orang [founder] yang sudah dikenal East Ventures," tutup Roderick.

Baca Juga: GoTo Financial soal Tantangan Inklusi Keuangan: Harus Kerja Sama dan Sebarkan Literasi Keuangan