Mulai Disoroti Bisnis, Pemulihan Ekonomi Akan Diwarnai Naiknya Penggunaan AI
East Ventures optimistis menghadapi tahun kinerja dari 2025. Pihaknya mengklaim melihat tanda-tanda positif dengan adanya peningkatan konsumsi belanja yang kuat, perbaikan lanskap investasi, dan pemulihan pariwisata yang terus berlanjut di Asia Tenggara.
Manajemen East Ventures menyebut dinamika ekonomi global cukup ramah dengan jalan pemulihan ekonomi yang tengah dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah pemotongan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Laporan Accenture: Bisnis Kini Dituntut Bertanggung Jawab Gunakan AI
"Pemotongan suku bunga oleh bank sentral pada tahun lalu diprediksi akan memberikan manfaat bagi konsumen dan pelaku bisnis," ungkap Head of Corporate Communications East Ventures, Pheseline Felim dalam keterangan tertulis yang dilansir Rabu (8/1).
Efek domino dari langkah tersebut dipercaya akan turut mendongkrak ekosistem startup dalam berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. East Ventures dalam hal ini menegaskan akan fokus terhadap mulai dari kesehatan hingga teknologi konsumen.
Manajemen East Ventures mengatakan tahun ini, ekosistem startup akan benar-benar berkembang melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pengusaha perlahan dituntut untuk bekerja lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi baru untuk bersaing dalam bisnis termasuk di Indonesia.
"25% bisnis akan mulai menggunakan generative artificial intelligence dan berencana untuk menerapkan agen AI. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 50% di 2027. Pertumbuhan yang menarik ini didorong oleh inovasi baru yang dirancang untuk membantu perusahaan bekerja lebih efisien dan meningkatkan produktivitas di berbagai industri," ungkap Felim.
East Ventures yakin bahwa penggunaan kecerdasan buatan ini juga akan merabah industri kesehatan mulai tahun ini. Hal ini menyusul tuntutan masyarakat terkait dengan solusi kesehatan yang cepat, mudah dan efisien.
"Semakin banyak startup yang memanfaatkan kercedasan buatan untuk diagnosis real-time dan menciptakan rencana perawatan yang dipersonalisasi," jelas Felim.
Perkembangan e-commerce melalui pengalaman belanja yang dipersonalisasi dan otomatisasi layanan pelanggan melalui chatbot juga diperkirakan akan terus meningkat dalam teknologi konsumen.
"Permintaan akan solusi kecerdasan buatan diperkirakan akan tumbuh seiring dengan investasi bisnis pada alat yang memperlancar operasional," sebut Felim.
East Venture menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menerapkan strategi yang tepat serta memperkuat jalinan kolaborasi untuk mengoptimalkan peluang terkait dengan kecerdasan buatan ini tak hanya dalam skala regional namun juga nasional seperti di Indonesia.
Baca Juga: Selçuk Bayraktar, Menantu Erdogan yang Kaya Raya dari Bisnis Drone Militer
"East Ventures yakin bahwa dengan upaya keras, kawasan ini tidak hanya akan memenuhi komitmennya, tetapi juga muncul sebagai lambang kekuatan ekonomi dalam panggung global," tutur Felim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement