Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Moeldoko: Program Penurunan Stunting Jangan Berjalan Sendiri-sendiri

        Moeldoko: Program Penurunan Stunting Jangan Berjalan Sendiri-sendiri Kredit Foto: KSP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut pemerintah optimistis bisa menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024, jika seluruh pihak berkolaborasi dan tidak jalan sendiri-sendiri.

        Moeldoko menegaskan stunting merupakan masalah multisektor. Tidak hanya soal kesehatan, tapi juga terkait dengan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

        Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, Pertagas Gelar Kegiatan Pencegahan Stunting di Muara Enim

        "Jadi mari kita satukan langkah. Jangan sampai intervensi yang kita lakukan berjalan sendiri-sendiri, dan tidak membuahkan hasil yang optimal," kata Moeldoko dalam keterangannya pada peresmian penggunaan fasilitas air bersih dan penanganan angka stunting, di Kampung Lebaksangka, Desa Lebak Gedong, Banten, Selasa (25/7/2023).

        Peresmian penggunaan fasilitas air bersih merupakan bagian dari program Bakti Sosial TNI AD Manunggal 2023. Melalui program ini, TNI AD hadir untuk menyediakan air bersih melalui pembuatan instalasi air bersih berupa sumur bor dan pompa hidran di sekitar 1.345 lokasi, dan akan dinikmati 240.049 keluarga.

        Moeldoko menilai penggunaan fasilitas air bersih menjadi salah satu bentuk intervensi untuk percepatan penurunan stunting di Indonesia. Mengutip sebuah hasil riset, Ia mengatakan kontribusi ketersediaan air bersih pada penurunan stunting mencapai 40 persen.

        "Jadi pengaruh air bersih itu luar biasa untuk penurunan stunting," ujarnya.

        Panglima TNI 2013-2015 ini, menyampaikan prevalensi stunting di Indonesia saat ini sudah di angka 21 persen. Diharapkan akhir tahun ini turun menjadi 16 persen. Moeldoko pun berpesan agar peran Posyandu lebih dimaksimalkan, mulai dari memonitor perkembangan anak, pemberian makanan dan gizi.

        "Pemberian makanan lokal seperti telur dan ikan harus terus digalakkan," ucapnya.

        "Yang tak kalah penting perbaikan sanitasi, seperti ketersediaan jamban yang layak dan sehat. Ini juga menjadi perhatian Presiden dalam sidang kabinet," tambah Moeldoko.

        Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, menuturkan program Bakti Sosial TNI AD Manunggal 2023 dan pendampingan penurunan stunting, merupakan bentuk kehadiran TNI AD di tengah masyarakat. Keberadaan prajurit, lanjut dia, harus berdampak positif di mana pun mereka bertugas.

        Baca Juga: BRIN apresiasi Data Desa Presisi dalam penanganan stunting di Wukirsari

        "Perintah bapak Presiden bahwa kesejahteraan rakyat menjadi hal yang utama dan prioritas, sehingga nanti di situ akan muncul ketahanan negara dalam rangka cinta bangsa dan tanah air," tutur Dudung.

        Sebagai informasi, peresmian penggunaan air bersih di kampung Lebaksangka, desa Lebak Gedong, Banten, juga dihadiri Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, dan jajaran Forkopimda provinsi Banten.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: