- Home
- /
- Government
- /
- Government
Emisi Kendaraan Jadi Malapetaka Perekonomian RI, Bappenas Punya Rencana Besar!
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyampaikan pencemaran udara dari sektor transportasi tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan saja, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam, dalam Workshop Diseminasi Hasil Studi Dampak Polusi Udara dari Sektor Transportasi terhadap Kesehatan di Indonesia.
Baca Juga: Gandeng IFAD dan FAO, Bappenas Bakal Gencarkan Pembangunan Desa dan Petani Indonesia
"Ternyata sudah banyak kajian yang melihat dampak dari polusi, tidak hanya kepada kesehatan tetapi juga ekonomi. Negara di Asia kerugiannya besar, mencapai 0,83 persen dari PDB. Bahkan mortalitas di Asia Tenggara mencapai 4 ribu per tahun," ujar Medrilzam, dikutip Selasa (25/7/2023).
Dia menjelaskan transportasi merupakan salah satu sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, namun sekaligus sumber polusi udara yang menghasilkan emisi CO2 terbesar dari pembakaran bahan bakar fosil, setelah sektor industri.
"Kami punya keinginan untuk menghidupkan lagi concern yang sama tentang persoalan kualitas udara dan masuk dalam kerangka RPJPN 2025-2045," tutur Medrilzam.
Medrilzam menyebut, upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas udara saat ini terintegrasi dengan pembangunan ekonomi hijau dalam RPJPN 2025-2045.
"Bappenas kan sedang menyusun rencana besar untuk 2045. Kita ingin menjadi negara maju, peringkat lima PDB terbesar di dunia, lepas dari middle income trap, lingkungan menjadi bagus," imbuh Medrilzam.
Baca Juga: Menteri PPPA Apresiasi Upaya Grab dan UNFPA Cegah Kekerasan di Moda Transportasi Online
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Transportasi Kementerian PPN/Bappenas, Ikhwan Hakim, juga berharap studi terkait dampak polusi udara dari sektor transportasi terhadap kesehatan dapat menjadi usulan arah kebijakan RPJPN dan RPJMN berikutnya.
"Dapat menjadi umpan balik dan masukan bagi pengembangan kebijakan transportasi berkelanjutan di Indonesia. Kualitas lingkungan dan kesehatan yang baik akan meningkatkan produktivitas masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Maju sesuai Visi Indonesia 2045," tutup Ikhwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas