Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Secara Year on Year, Sumut Catatkan Inflasi 2,54 Persen di Bulan Juli 2023

        Secara Year on Year, Sumut Catatkan Inflasi 2,54 Persen di Bulan Juli 2023 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Medan -

        Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2023 di lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Utara (Sumut)  secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

        Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada Juli 2023 terjadi inflasi yoy sebesar 2,54 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 111,05 pada Juli 2022 menjadi 113,87 pada Juli 2023. Sementara, untuk tingkat inflasi month to month (mtm) sebesar 0,30 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,98 persen.

        Baca Juga: Sukses Kendalikan Inflasi, 33 Daerah Dapat Penghargaan Insentif Fiskal dari Kemendagri dan Kemenkeu

        "Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks harga kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,72 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,97 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,08; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,38 persen," katanya, Selasa (1/8/2023).

        Selain itu, ada kelompok kesehatan sebesar 3,12 persen; kelompok transportasi sebesar 11,86 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 6,22 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,29 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,66 persen. Di sisi lain, ia menyebutkan, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.

        "Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada Juli 2023, antara lain, bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, daging ayam ras, bawang putih, dan rokok kretek. Sementara, komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain cabai merah, bawang merah, cabai rawit, angkutan udara, cabai hijau, tomat, dan daging babi," ujarnya.

        Adapun dari lima kota IHK di Sumut tercatat inflasi yoy tertinggi terjadi di Pematang Siantar sebesar 3,17 persen dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,50 persen. Kota Medan inflasi tercatat 2,48 persen, Sibolga inflasi tercatat 3,14 persen, dan Padangsidimpuan inflasi tercatat sebesar 2,98 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: