Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ADL Ungkap Lima Tantangan Indonesia dalam Proses Menuju Kendaraan Listrik

        ADL Ungkap Lima Tantangan Indonesia dalam Proses Menuju Kendaraan Listrik Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan manajemen konsultansi global, Arthur D Little (ADL) mencatat bahwa Indonesia memiliki lima tantangan dalam masa peralihan menuju tercapainya mobilitas atau ketersediaan kendaraan listrik. Hal tersebut diungkapkan laporan ADL bertajuk Unleashing Indonesia’s Electric Mobility Potential.

        Manager ADL di Asia Tenggara, Akshay Prasad mengatakan, tantangan pertama adalah terkait ketergantungan yang kuat pada produksi Original Equipment Manufacturer (OEM) otomotif yang terbatas.

        "Kedua, terbatasnya pengembangan infrastruktur pengisian daya (SPKLU), ketiga adalah terkait pemrosesan nikel yang kurang berkembang," ujar Prasad dalam konferensi pers, Selasa (1/8/2023).

        Baca Juga: Kementerian ESDM Terbitkan Tarif dan Biaya Layanan Pengisian Listrik pada SPKLU

        Prasad mengatakan, faktor keempat adalah terkait  baterai Lithium Ferro Phosphate sebagai ancaman bagi keberadaan Nickel Manganese Cobalt.

        Kemudian faktor kelima adalah keseimbangan antara keterkaitan regional dan prioritas nasional  yang mengungkapkan bahwa kesuksesan prospek kendaraan listrik Indonesia terletak pada daya tarik OEM baru dari India dan Tiongkok.

        Serta pemain lokal yang lebih fokus pada mengembangkan kendaraan listrik, daripada hanya mengandalkan merek dominan saat ini yang sebagian besar berfokus pada Internal Combustion Engine (ICE). 

        “Strategi ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mempertimbangkan pengembangan OEM lokal yang selama ini masih kurang," ujarnya. 

        "Dengan mempromosikan produksi mobil listrik lokal secara strategis melalui insentif yang ditargetkan, seperti pembebasan bea masuk untuk komponen tertentu dan penetapan batas minimum yang lebih tinggi untuk investasi, dapat mendorong masuknya pemain utama dan menandakan pasar yang lebih berkembang,” tambahnya. 

        Baca Juga: Kendaraan BBM Membludak, Konversi Kendaraan Listrik Perlu Dipercepat

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: