Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kendaraan BBM Membludak, Konversi Kendaraan Listrik Perlu Dipercepat

Kendaraan BBM Membludak, Konversi Kendaraan Listrik Perlu Dipercepat Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, guna mencapai target Net Zero Emission (NZE), Indonesia perlu melakukan percepatan konversi sepeda motor listrik

Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan lantaran populasi dari kendaraan di Indonesia begitu besar, mencapai 120 juta unit.

"Indonesia perlu melakukan konversi ini, kami di Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan berfokus terhadap kendaraan motor bakar roda dua yang populasinya lebih dari 120 juta lebih dengan tren pertumbuhan menunjukan 5-6 persen setiap tahun," ujar Arifin dalam pembukaan Gelar Konversi Sepeda Motor Listrik Perdana, Jumat (28/7/2023).

Baca Juga: Luhut Buka Kemungkinan Perluasan Persyaratan Insentif Motor Listrik

Arifin mengatakan, setiap konsumsi satu liter Bahan Bakar Minyak (BBM) ekuivalen dengan membakar 500 ribu barel minyak mentah.

"Di sisi lain, kalau kita bicara emisi, setiap 1 liter BBM menghasilkan 2,5 kilogram emisi. Jadi kalau 120 juta sepeda motor, sekitar 300 juta kilogram (emisi) per hari," ujarnya. 

Terkait emisi tersebut, pemerintah sendiri telah mencanangkan program NZE tahun 2060. Konversi sepeda motor listrik ini merupakan salah satu program unggulan dalam mencapai target NZE tersebut. 

"Kita lakukan program-program untuk mencapai target NZE, salah satu yang menjadi unggulan adalah konversi sepeda motor listrik. Ini ada market-nya dan banyak manfaatnya. Apalagi dengan insentif, maka konversi ini bisa berlaku cepat. Ada insentif untuk motor baru, ada insentif untuk konversi motor bekas," ucapnya.

Lanjutnya, ia menyebut bahwa kegiatan konversi ini akan menggerakan roda perekonomian karena nilai transaksinya yang besar. Selain itu, juga akan mendorong pembangunan infrstruktur, terutama untuk jaringan pengisian baterai kendaraan listrik.

"Nilai yang akan tercatat dalam transaksi, sekitar Rp900 hingga Rp1.000 triliun kalau hanya konversi. Lalu, kegiatan ekonomi yang lain, pembangunan infrastruktur terutama untuk jaringan pengisian kendaraan listrik. Lalu, PLN juga akan menambah kapasitas kelistrikan, yang kita harapkan menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT)," ungkapnya.

Arifin berharap ke depannya Indonesia akan memiliki industri motor listrik sendiri karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang menjadi bahan pembuatan baterai. Dia juga menginginkan adanya ekosistem kendaraan listrik.

"Pasti akan ada wiraswasta yang akan memanfaatkan sumber-sumber energi kita. Bagaimana kita bisa merakit baterai, bagaimana kita merakit motor listrik. Akan ada industri sasis baru, kita punya industri bijih besi. Jadi yang kita harapkan ekosistem jangka panjangnya akan kita bentuk. Kita akan bangga dengan produk sendiri. Kita bina insan-insan yang punya kemampuan," ucapnya.

Baca Juga: Pemerintah Gelar Konversi Sepeda Motor Listrik Perdana, 100 Unit Bakal Dikonversi

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: