Cara Membuat Logo yang Menjual untuk Bisnis Kuliner, Ini Tahapan Panjang Agar Tidak Dicatut Pebisnis Lain!
Logo sangat berkaitan erat dengan branding dari bisnis kuliner. Dengan logo, bisnis kuliner bisa lebih mudah dikenali banyak orang. Logo yang unik dan menarik, sudah pasti menjual brand tersebut sehingga tidak perlu pusing lagi mengenalkan produk di saat sudah sangat terkenal.
Oleh karena itu, penting membuat logo yang menarik, bagus, pas dan menjual. Menguti YouTube Foodizz Channel, berikut tahapannya!
Baca Juga: Cara Menentukan Standar Ideal Biaya Operasional di Bisnis Kuliner
1. Target Market
Logo adalah alat bantu untuk meraih target market. Setiap target market pastinya memiliki karakter yang berbeda, seperti target market anak-anak, sudah pasti berbeda dengan target market orang dewasa.
Karena itulah, logo yang terdiri dari simbol, warna, dan lain sebagainya, harus disesuaikan dengan karakter target market juga.
2. Kata Kunci
Setelah itu, kita harus menentukan kata kunci yang akan kita gunakan. Misalnya, rumah makan 'kampung' sehingga harus ada esensi 'kampung' yang digunakan dalam logo.
3. Referensi
Kemudian, carilah referensi sejenis yang bisa menambah inspirasi dalam pembuatan logo. Selain itu juga bisa menjadi tolok ukur setelah logo dibuat apakah bisa sesukses logo referensi tersebut.
4. Warna
Lalu, tentukan warna untuk menjadi identitas di dalam logo kita. Paling tidak pilihlah 2-3 warna yang akan memperkuat branding melalui logo kita. Jika terlalu ramai warna, konsumen malah bingung mengenali logo brand kita.
5. Vendor
Pemilihan vendor juga penting untuk mengeksekusi logo yang kita inginkan. Ada banyak situs freelance yang bisa kamu coba jika ingin mencari desain grafis untuk membuat logo bisnis. Sehingga, pemilihan pun beragam dan kamu bisa memilih sesuai kriteria yang sudah kamu tentukan.
Selain itu, kamu juga bisa memilih vendor berdasarkan referensi sesama pebisnis kuliner.
6. Brief
Kemudian, pastikan penyampaian brief jelas dan merinci karena banyak kesalahan di lapangan, di mana pebisnis menyerahkan seluruhnya kepada vendor, padahal belum tentu mereka memahami bisnis kita.
Brief yang tepat dilakukan adalah dengan menjelaskan siapa target market kita, apa kata kuncinya, bagaimana referensinya dan pemilihan warna yang telah kita tentukan.
7. Alternatif
Setelah brief dijelaskan, minta kepada vendor untuk membuat logo alternatif sehingga kita memiliki pilihan lain misalnya 3-5 logo alternatif.
8. Tes
Setelah itu, masuk ke tahap tes, di mana logo ini tidak hanya dites kepada teman/rekan/keluarga, tetapi juga harus langsung 'cek ombak' ke target market kita. Adapun tes yang bisa dilakukan yakni membuat kuisioner, polling di sosial media hingga vote.
9. Pemilihan
Setelah tes dijalankan dan logo disukai target market, maka saatnya memilih logo tersebut. Karena itulah, setelah keputusan bulat dalam pemilihan logo, jangan lupa daftarkan ke HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) agar campaign yang dilakukan berjalan lancar dan tidak dicatut pebisnis lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: