Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Menentukan Standar Ideal Biaya Operasional di Bisnis Kuliner

Cara Menentukan Standar Ideal Biaya Operasional di Bisnis Kuliner Kredit Foto: Instagram/Hawche Dimsum Bar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Biaya operasional dalam bisnis kuliner harus diperhitungkan dengan matang agar bisnis tidak boncos di tengah jalan. Terlebih, kegiatan operasional berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, setiap pebisnis tidak boleh menyepelekan biaya operasional sekecil apapun.

Mengutip YouTube Foodizz Channel, berikut rasio 4 biaya penting yang harus dikeluarkan di bisnis kuliner!

Baca Juga: Cara Membangun Revenue Stream atau Sumber Pendapatan Hingga Miliaran untuk Bisnis Kuliner

1. Biaya HPP

Secara umum, HPP (Harga Pokok Penjualan) bisa dianggarkan 30-50% dari total revenue (pendapatan). Jumlah prosentase ini tergantung pada volume dan market yang ditargetkan. Di dalam biaya HPP ini juga ada berbagai biaya lainnya, yaitu:

  • Product cost -> biaya material atau bahan baku, maksimal 35% dari total revenue.
  • Consumable -> packaging, plastik, saus, dan lain sebagainya. Maksimal 4% dari revenue.
  • Supply chain -> biaya gudang, distribusi dan lain sebagainya. Maksimal 4% dari total revenue
  • Waste/spoil product -> bahan baku basi/hilang, maksimal 2% dari total revenue. Sehingga harus dijaga angkanya jangan sampai terbuang.

2. Biaya Operasional

Biaya operasional memiliki beberapa komponen biaya, misalnya biaya SDM/karyawan harus dijaga maksimal 15% dari total revenue, termasuk tunjangan dan bonus. Lalu beban rumah tangga seperti kebersihan maksimal 5% dari total revenue, termasuk biaya lingkungan. Lalu beban sewa maksimal 4-7%, tetapi untuk lokasi strategis seperti mall boleh 10-12%. Secara total, untuk pengeluaran operasional, paling tidak maksimal 20-22% dari total revenue.

3. Biaya Marketing

Untuk biaya marketing pada dasarnya untuk setiap bisnis tidak bisa dipukul rata, tetapi jika dipatok rasio paling tidak 4-15% dari total revenue, apalagi jika baru launching. Tetapi jika brand atau produk kamu sudah terkenal dan stabil, paling tidak 3-5%.

4. Biaya Umum dan Administrasi

Terakhir, untuk biaya umum dan administrasi seperti kebutuhan legal, pendaftaran merek, dan lain sebagainya, paling tidak memakan 4-10% dari total revenue.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: