Menparekraf Tantang Santri di Kabupaten Rembang Praktik Promosi Produk Ekraf secara Efisien
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, menantang para santri, khususnya peserta "Santri Digitalpreneur Indonesia 2023" di Kabupaten Rembang untuk praktik langsung cara mengiklankan produk ekonomi kreatif secara efisien, efektif, dan mampu menarik minat pembeli.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, era digital adalah sesuatu keniscayaan yang diharapkan para santri menguasai ilmunya. Karenanya, kehadiran "Santri Digitalpreneur Indonesia" ini berperan sebagai ruang transfer knowledge untuk para santri dalam memahami ekosistem ekonomi digital, sehingga para santri tidak hanya mampu berdakwah di platform digital, tapi juga menjadi wirausaha yang dapat memberikan manfaat yang lebih luas.
"Namun, tahu saja tidak cukup, kita harus bertindak. Ingin saja tidak cukup, kita harus bergerak. Untuk itu, saya tantang santri menjual produk kepada khalayak dengan mempromosikan produknya selama 30 detik," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Sabtu (16/9/2023).
Baca Juga: Sandiaga Dukung Pengajuan Salatiga sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO
Sandiaga pun memilih dua produk UMKM yang akan dipromosikan dan memanggil pemilik dari dua produk tersebut. Produk tersebut adalah peci goni milik Amanu dan produk makanan ringan "Tela Chips" milik Dian Fajrun Akmal.
Ketika Amanu mempromosikan peci goni miliknya, ia menjelaskan mengenai produk yang dijual dan keunggulan produknya.
"Kita bergerak di pembuatan peci goni ketika masa COVID-19. Pada saat UMKM banyak yang menyusut, lalu kita melihat ada peluang di limbah, yaitu limbah goni yang asalnya tidak bernilai kita buat bisa bernilai jual," kata Amanu.
Menparekraf Sandiaga langsung memberikan respons terhadap Amanu. Menurutnya, Amanu sudah bisa melakukan promosi dengan baik. Akan tetapi, informasi yang disampaikan belum sepenuhnya diberikan kepada khalayak.
"Tadi presentasinya bagus, nilainya di atas 9. Tapi ada beberapa yang kurang. Mengenai harga. Berapa harganya? Bagaimana cara belinya? Jadi menjual produk itu yang harus diperhatikan adalah what (produk apa yang dijual), where (di mana bisa membeli produknya), how much (berapa harganya), dan superiority (keunggulan produk seperti apa)," kata Menparekraf.
Pengasuh PP Al Anwar 2, Sarang Rembang, KH. Abdullah Ubab Maimoen Zubair menyampaikan bahwa pihaknya turut senang atas kehadiran Menparekraf Sandiaga di Kabupaten Ngawi yang membawa semangat baru melalui program "Santri Digitalpreneur Indonesia 2023" supaya para santri memiliki pengetahuan yang cukup di era digital.
Baca Juga: Sandiaga Dukung Upaya Promosi Belitung sebagai Destinasi Wisata Prioritas di Indonesia
"InsyaAllah santri lebih siap untuk menghadapi hidup yang modern. Semoga ini bisa berlanjut untuk berdakwah, mengembangkan ilmu, menguatkan iman demi kebahagiaan dunia dan akhirat," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: