Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Beras Naik, BI Jabar: Jangan Panic Buying!

        Harga Beras Naik, BI Jabar: Jangan Panic Buying! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat mengimbau agar masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan (panic buying) di tengah kenaikan harga beras.

        Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Bambang Pramono mengatakan berdasarkan data dari BPS dua bulan terakhir inflasi dari komoditi beras mengalami kenaikan 0,27% lebih.

        Baca Juga: Ribuan Warga Jabar Deklarasi Menangkan PAN Di Pemilu 2024

        Jika selama dua minggu, permintaan beras dan minyak menurun maka permintaan stok beras di pasar akan menurun.

        "Permintaan berkurang inflasi pun akan terkendali. Jadi, BI Jabar berharap warga di Kota Bandung untuk tidak panic buying yang menyebabkan harga di pasar naik dan inflasi jadi tidak terkendali nantinya," kata Bambang kepada wartawan di Bandung, Selasa (19/9/2023)

        Menanggapi kondisi tersebut, BI Jabar bersama Pemerintah Kota Bandung dan Bulog Jawa Barat melakukan operasi pasar murah guna menekan inflasi beras dan minyak di Kota Bandung.

        Bambang menilai operasi pasar ini akan sangat efektif karena setiap orang membeli 5-10 kilogram beras dan 1 liter minyak.

        Baca Juga: Harga Beras Mulai Meroket, Pemprov Jabar Bakal Gencar Gulirkan Operasi Pasar

        "Dengan jumlah segitu jumlah akan aman selama dua minggu kedepan,"ujarnya.

        Adapun, Pelaksana Harian Walikota Bandung Ema Sumarna mengatakan pihaknyaakan membuka operasi pasar murah ini di 30 kecamatan. Namun, untuk saat ini baru berjalan di tiga kecamatan yakni Sukasari, Rancasari, dan Coblong. Sedangkan kebutuhan beras di Kota Bandung sekitar 600 ton lebih sampai akhir tahun 2023.

        "Ini sangat membantu masyarakat. Kita lakukan di seluruh kecamatan se-Kota Bandung. Totalnya 10 ton, tapi jika masyarakat banyak yang belum kebagian, kita akan tambahkan pasokannya lagi,"jelasnya.

        Baca Juga: SBM ITB Bakal Kembali Gelar Coaching Clinic untuk UMKM Jabar

        Menurutnya dalam 2 minggu ke depan, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi melalui operasi pasar murah.

        "Operasi beras medium ini khusus untuk masyarakat menengah bawah. Bagi mereka ini lebih terasa manfaatnya, biar yang menegah atas membeli di pasar saja," ungkapnya

        Operasi Pasar akan berlangsung hingga 10 Oktober 2023 dengan 3 kecamatan perhari. Ema menyebutkan, harga beras medium yang dilepas yakni Rp10.200/kg atau per bag-nya Rp51.000/5kg.

        Sedangkan harga beras medium di pasar sudah bergerak ke Rp13.000/kg. Padahal HET untuk beras medium berdasarkan peraturan Badan Pangan Nasional adalah Rp10.900/kg.

        Melihat antusiasme tersebut, Pemerintah Kota Bandung akan menambah beras sebanyak 5 ton. Namun ini baru dilakukan di Kecamatan Coblong karena antusiasme masyarakatnya.

        "Selain itu, ada Minyakita juga yang dijual Rp13.500/liter. Ini di bawah HET yakni Rp14.000/liter. Warga boleh beli beras 10 kg dan 1 liter minyak goreng," katanya

        Adapun, syarat pembeli di OP adalah warga ber-KTP Kota Bandung dan alamatnya harus sesuai dengan kecamatan setempat.

        Baca Juga: Turun Dongrak Ekonomi Warga Jabar, Begini Strategi PLN UIP JBT

        "Untuk warga di luar kecamatan, tidak akan diizinkan membeli komoditas di kecamatan lain," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: