Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apakah Bitcoin Jadi Pilihan Investasi yang Menarik di Tahun Politik 2024?

        Apakah Bitcoin Jadi Pilihan Investasi yang Menarik di Tahun Politik 2024? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bagi investor kripto di Indonesia, 2024 tidak akan hanya menjadi tahun politik yang penting dengan adanya Pemilihan Presiden dan Pemilihan Umum legislatif, tetapi juga ada peristiwa Bitcoin halving patut dinanti.

        Dalam konteks ini, banyak investor dan pengamat pasar mulai mempertanyakan apakah Bitcoin (BTC) bisa menjadi pilihan investasi yang menarik selama periode tahun politik mendatang di Indonesia dan ketika momen halving terjadi.

        Bitcoin sendiri pertama kali muncul pada tahun 2009, adalah aset kripto yang telah menarik perhatian dunia sejak saat itu. Ini bukan hanya alat pembayaran digital, tetapi juga bentuk investasi yang sangat volatil. Di masa lalu, Bitcoin telah mengalami lonjakan nilai yang signifikan, menjadikannya daya tarik bagi banyak investor yang mencari peluang keuntungan besar.

        Baca Juga: Kelompok Lazarus Korea Utara Miliki Bitcoin Senilai Rp727,7 Miliar

        Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal memaparkan keunggulan Bitcoin sebagai bentuk investasi masa depan, terlebih di tahun 2024 nanti bertepatan dengan momen halving dan Pemilihan Umum di Indonesia. Dengan tagline #PilihBitcoin2024, Iqbal menekankan tiga kata kunci utama yang mencerminkan sifat unik Bitcoin: merakyat, transparan, dan dapat diandalkan.

        "Sejak diciptakan oleh entitas yang dikenal dengan nama “Satoshi Nakamoto” pada tahun 2009, Bitcoin telah mengubah wajah industri keuangan global. Tanpa adanya principal owner, aset digital ini benar-benar merepresentasikan makna "Dari Rakyat, Oleh Rakyat, dan untuk Rakyat," kata Iqbal dalam acara Web3 On Campus di Universitas Brawijaya, Senin (25/9/2023).

        Sebagai bentuk aset yang demokratis dan inklusif, Bitcoin bisa dimiliki dengan nilai berapa pun. Aksesibilitasnya di seluruh dunia, di mana saja dan kapan saja, dengan biaya transaksi yang terjangkau melalui Bitcoin Lightning Network, memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama dalam memanfaatkannya.

        Transparan dan Dapat Diandalkan

        Dalam dunia investasi, menurut Iqbal, transparansi adalah kunci. Bitcoin memiliki supply tetap sebanyak 21 juta yang menjamin kelangkaannya. Seluruh transaksi tercatat dalam blockchain dan tidak dapat diubah atau dimanipulasi. Keterbukaan ini memberikan rasa aman kepada investor, sebab setiap transaksi dapat divalidasi oleh publik.

        "Ketika berbicara tentang aset investasi, ketersediaan dan keamanan menjadi hal yang krusial. Bitcoin selalu tersedia 24/7 dan dapat diakses serta ditransaksikan melalui berbagai metode, baik itu Peer-to-Peer, Central Exchange, maupun Decentralize Exchange. Kemudahannya dalam dibawa kemana saja menjadikannya aset 'travel free', dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi," jelas Iqbal.

        Menariknya, saat menimbang Bitcoin sebagai aset investasi, tak bisa tidak membandingkannya dengan emas dan saham. Emas telah lama dikenal sebagai 'safe haven' dalam dunia investasi, sementara saham menawarkan pertumbuhan dan dividen. Namun, dengan momentum yang akan datang di tahun 2024, yakni Bitcoin Halving, potensi kenaikan harga Bitcoin di prediksi akan jauh lebih tinggi.

        Halving, proses di mana hadiah untuk menambang Bitcoin dibagi dua, telah historis mengakibatkan kenaikan harga signifikan. Di samping itu, momen pemilihan umum di 2024 juga akan menjadi pendorong sentimen positif bagi industri kripto di Indonesia.

        "Dengan segala keunggulannya, Bitcoin kini tidak hanya menjadi aset digital, melainkan juga bentuk investasi masa depan yang menjanjikan. #PilihBitcoin2024 bukan hanya sebuah slogan, tetapi juga refleksi dari masa depan investasi yang cerah, namun tetap utamakan riset sebelum mengambil keputusan dan bijak dalam menghadapi volatilitas pasar," pungkas Iqbal.

        Baca Juga: Waduh, Bank Chase Batasi Seluruh Jenis Transaksi Kripto di Inggris

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: