Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh, Bank Chase Batasi Seluruh Jenis Transaksi Kripto di Inggris

Waduh, Bank Chase Batasi Seluruh Jenis Transaksi Kripto di Inggris Kredit Foto: Kaspersky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Chase, anak perusahaan dari perusahaan layanan keuangan JPMorgan Chase, dikabarkan akan membatasi semua transaksi terkait kripto untuk nasabahnya di Inggris.

Dikutip dari Cointelegraph, Rabu (27/9/2023), mulai tanggal 16 Oktober, nasabah Bank Chase di Inggris tidak akan lagi dapat melakukan transaksi kripto menggunakan kartu debit mereka atau melalui transfer bank keluar.

Baca Juga: Regulator Kripto Terancam Tertunda Sebab Ada Perpecahan Antarregulator AS

"Nasabah akan menerima pemberitahuan transaksi ditolak jika mereka mencoba melakukan transaksi terkait cryptocurrency," kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan.

Menurut juru bicara bank, Chase telah memutuskan untuk memberlakukan pembatasan baru ini karena "peningkatan dalam kecurangan dan penipuan" yang terkait dengan aset kripto. Juru bicara bank ini merujuk pada data dari agensi pelaporan penipuan Inggris, tindakan penipuan, yang menunjukkan bahwa kerugian konsumen di Inggris akibat penipuan kripto meningkat lebih dari 40% dari tahun ke tahun hingga Mei 2023. Menurut agensi tersebut, kerugian di Inggris mencapai lebih dari 300 juta poundsterling (Rp5,6 triliun). 

"Hal ini dilakukan untuk melindungi nasabah kami dan menjaga uang mereka tetap aman," imbuh juru bicara tersebut. 

"Kami berkomitmen untuk membantu menjaga uang nasabah kami tetap aman dan aman. Kami telah melihat peningkatan jumlah penipuan kripto yang menargetkan konsumen di Inggris, sehingga kami telah mengambil keputusan untuk mencegah pembelian aset kripto dengan kartu debit Chase atau dengan mentransfer uang ke situs kripto dari akun Chase."

Bank Chase  awalnya mengumumkan perubahan kebijakan terkait kripto ini melalui email kepada nasabah pada tanggal 26 September. "Kami telah membuat keputusan ini karena penipu semakin menggunakan aset crypto untuk mencuri sejumlah besar uang dari orang," kata bank tersebut.

Sementara itu, beberapa pengguna Chase di X (sebelumnya Twitter) selanjutnya melaporkan menerima email tentang perubahan kebijakan di X. Banyak yang merasa marah, mengatakan bahwa ini adalah pembatasan kebebasan menggunakan kripto dengan dalih perlindungan investor.

Baca Juga: ERPS: Regulasi Kripto Luar Uni Eropa Perlu Lebih Ketat

Untuk diketahui,  Bank Chase adalah bank yang berfokus pada layanan ritel yang menawarkan perbankan tanpa biaya melalui aplikasi seluler mereka. Dengan lebih dari 4.600 cabang di seluruh dunia, Chase dilaporkan telah mengumpulkan lebih dari 50 juta pengguna aktif. Pembatasan terbaru ini hanya akan berdampak pada sekitar 2% dari total penggunanya di seluruh dunia, dengan basis pengguna di Inggris mencapai 1 juta pada September 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: