Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kejar Target Jokowi, Sri Mulyani Lapor Realisasi Anggaran Stunting Tembus Rp22,5 Triliun

        Kejar Target Jokowi, Sri Mulyani Lapor Realisasi Anggaran Stunting Tembus Rp22,5 Triliun Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan realisasi anggaran penurunan stunting 2023 telah mencapai 74,9% senilai Rp22,5 triliun per 30 September 2023, dari target Rp30 triliun hingga akhir tahun.

        Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan kasus stunting di Indonesia dapat ditekan ke angka 14% pada 2024. 

        Baca Juga: Pelototi Arus Barang Impor, Jokowi Minta Sri Mulyani Cs Evaluasi Kebijakan

        "Tahun 2022 angka stunting 21,6%, turun tajam dari tahun 2018 yang sebesar 30,8%. Presiden Jokowi menargetkan penurunan stunting tahun 2024 menjadi 14%. Ini perlu kerja sama dan sinergi berbagai pihak untuk menyelamatkan anak-anak balita Indonesia dari stunting," ungkap Sri Mulyani, dikutip Minggu (8/10/2023).

        Hal tersebut dia sampaikan saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyerahkan insentif fiskal atau penghargaan uang bagi Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berhasil menurunkan secara cepat angka stunting (anak kurang gizi), di Istana Merdeka, Jumat (6/10/2023).

        Lebih lanjut, demi mengejar target penurunan stunting, Sri Mulyani melaporkan pemerintah pusat juga memberikan anggaran penurunan stunting melalui transfer keuangan ke pemerintah daerah sebesar Rp16,56 triliun. Sri Mulyani merincikan, anggaran itu digunakan antara lain untuk:

        1. Insentif Fiskal, yakni sebesar Rp1,68 triliun (atas kinerja tahun sebelumnya Rp936 miliar dan tahun berjalan Rp750 miliar).

        Baca Juga: Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK dalam Kasus SYL, Jokowi: Nanti Dulu...

        2. Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, yakni sebesar Rp5,91 triliun (realisasi penyaluran per 30 September 2023 sebesar Rp2,9 triliun atau 49,6%).

        3. DAK Nonfisik, yakni sebesar Rp8,97 triliun (realisasi penyaluran per 30 September 2023 sebesar Rp5,5 triliun atau 61,1%).

        Baca Juga: Tak Disapa Jokowi, Begini Jawaban Kaesang Pangarep...

        Selain itu, Sri Mulyani menambahkan, dana desa juga diarahkan antara lain untuk program pencegahan dan penurunan stunting. Dimana anggaran penurunan stunting APBD berada di kisaran Rp19,92 triliun dengan realisasi sebesar Rp4,63 triliun.

        Sejauh ini, Sri Mulyani mengungkapkan, ada 12 Provinsi Prioritas Penanganan Stunting dimana seluruh K/L bersinergi membantu menekan penurunan angka stunting. Lalu, prioritas penangan stunting juga ditingkatkan menjadi 17 Provinsi untuk percepatan penurunan stunting.

        Baca Juga: Dihadapan Banyak Orang, Jokowi 'Cueki' Mas Kaesang

        Adapun total insentif fiskal untuk daerah yang menurunkan stunting tercepat dan terbaik adalah sebesar Rp1,68 triliun, yang diberikan kepada 90 daerah yang terdiri dari 20 provinsi, 30 kota dan 40 kabupaten selama 2022. Lalu, kepada 125 daerah yang terdiri dari 7 provinsi, 21 kota dan 97 kabupaten selama 2023.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: