Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Airlangga Seloroh soal AI di Perbankan: Bisa Enggak Officer-nya Diganti AI?

        Airlangga Seloroh soal AI di Perbankan: Bisa Enggak Officer-nya Diganti AI? Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sempat menyinggung soal penerapan kecerdasan buatan (AI) di industri perbankan. Apakah mungkin? 

        Dalam sambutannya di acara HSBC Summit 2023 bertema Navigating Indonesia’s Path: Insight for Today, Visions for Tomorrow yang diadakan di Jakarta pada Rabu (11/10/2023), Airlangga mengatakan bahwa Revolusi Industri 4.0, yang meliputi transformasi AI, menekankan pada peningkatan tata kelola–dan tentunya keahlian–di tingkat manajemen level atas.

        “Nah ini kita lihat kalau transformation of AI berbeda dengan transformation of ICT. Kalau ICT kemarin mendorong kepada skilled worker, tetapi transformation of AI itu berada pada upper management,” ujar Airlangga dalam pemaparannya di acara HSBC Summit 2023 di Jakarta pada Rabu (11/10/2023). 

        Baca Juga: Mengulik Revolusi Bisnis melalui Inovasi AI di IKF XII 2023, Megawaty Khie: GenAI Mendorong Banyak Peluang Baru

        Karena berkaitan dengan acara perbankan, Airlangga pun berseloroh, mungkinkah AI dapat menggantikan pegawai bank dan menyetujui proposal kredit dari nasabah? 

        “Dalam ketemuan G20 semua negara boleh transformasi AI. Kalau di perbankan bisa enggak officer-nya diganti oleh AI? Jadi kredit bisa disetujui tanpa intervensi manusia, dan itu salah satu isu ke depan,” tambahnya yang diiringi tawa oleh hadirin acara HSBC Summit 2023. 

        Meskipun begitu, Airlangga tetap menegaskan bahwa penerapan AI harus diregulasi dengan baik, khususnya ketika diterapkan di industri perbankan atau perbankan digital. Ia menyebutkan terdapat tiga rambu-rambu penting regulasi AI.

        Pertama, terhadap kepentingan nasional, itu yang penting. Kedua, terhadap kepentingan publik, ketiga terhadap kepentingan individual. Jadi itu tiga hal yang jadi rambu-rambu dari AI. Kalau itu semua di-coverage tentu bisa tidak menurunkan ekonomi dan kebijakan negara,” pungkasnya. 

        Secara umum, acara tersebut membahas seputar topik-topik soal ketahanan ekonomi Indonesia lewat investasi atau penanaman modal asing, transisi energi, dan infrastruktur digital. 

        Baca Juga: Banjir Impor Rusak Pasar UMKM Lokal, Airlangga Cs Langsung Sikat Habis

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: