Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengulik Revolusi Bisnis melalui Inovasi AI di IKF XII 2023, Megawaty Khie: GenAI Mendorong Banyak Peluang Baru

Mengulik Revolusi Bisnis melalui Inovasi AI di IKF XII 2023, Megawaty Khie: GenAI Mendorong Banyak Peluang Baru Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

Arus perkembangan teknologi terjadi begitu cepat dan sulit untuk dibendung. Dalam sejarah umat manusia, setidaknya ada tiga era perkembangan teknologi terbesar yang pernah terjadi, yakni internet, mobile, hingga artificial intelligence (AI). Bahkan baru-baru ini, Google kembali meluncurkan inovasi terbaru dengan melahirkan GenAI (Generative AI).

Regional Director, Google Cloud Indonesia dan Malaysia, Megawaty Khie, menyampaikan bahwa GenAI telah menjadi trending topic yang banyak dibicarakan publik dunia. Hadirnya GenAI sekaligus menjadi sumber kekuatan baru dalam ilmu pengetahuan yang akan membantu manusia dalam mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan teknologi.

"GenAI menjadi hal baru yang dihadirkan Google dan akan membantu manusia dalam mengambil keputusan dan tindakan. Adanya power teknologi mampu membuat organisasi, perusahaan, bisnis dapat tumbuh lebih baik, terlebih dengan hadirnya GenAI," tegas Mega dalam panel "Revolutionizing Business through AI Innovations" di event Indonesia Knowledge Forum (IKF) XII 2023 “Eco-Creation: Empower Sustainability through Partnerships and Digitalization” yang diselenggarakan BCA pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Baca Juga: Indonesia Knowledge Forum 2023: BCA Usung Semangat Eco-Creation, Dukung Ekonomi Berkelanjutan

Melalui GenAI, Google berambisi untuk dapat membantu perusahaan global tumbuh inovatif secara lebih cepat dengan keamanan data yang mumpuni. Mega menekankan bahwa, arus perubahan teknologi adalah hal yang pasti akan terus terjadi. Namun, seberapa cepat perubahan akan terjadi, tidak ada yang tahu pasti. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk dapat terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan yang ada, termasuk dengan GenAI.

"Sering kali ketika orang membicarakan Gen AI, mereka menganggap bahwa itu hanya sekadar konsep dan hal yang masih akan terjadi jauh ke depan, padahal itu sudah terjadi dan dilakukan Google saat ini," tambahnya. 

Mega memaparkan bahwa terhadap perbedaan mendasar antara AI dan GenAI. AI diciptakan untuk mengolah data dengan output sesuai dengan informasi yang diberikan. Sementara GenAI, teknologi ini memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru dari setiap informasi yang diberikan sebagai data.

"Dengan data yang ada, Gen AI dapat membuat sesuatu yang baru dari informasi yang kita berikan. Berbeda dengan AI, di mana jika kita berikan suatu informasi, AI akan menghasilkan informasi yang sama. Ini adalah hal yang menarik karena dengan AI kita bisa tahu dan belajar sesuatu hal baru," tegas Mega.

Mega menyampaikan bahwa Google menyadari sepenuhnya bahwa teknologi ibarat pisau bermata dua. Meski begitu, ia meyakinkan bahwa Google menciptakan GenAI dengan batasan-batasan etik yang baik sehingga kehadiran GenAI bukan suatu ancaman, melainkan teknologi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh manusia.

"Dalam hal ini, Google mengembangkan GenAI berdasarkan etik. Kami selalu menjaga bahwa Anda terjaga dan merasakan benefit dari teknologi terbaru serta dapat mengoptimalkan manfaat teknologi GenAI," katanya lagi.

Baca Juga: BCA Hadirkan Indonesia Knowledge Forum 2023, Usung Tema Eco-Creation & Dukung Ekonomi Berkelanjutan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: