Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Efek Perang Israel-Palestina, Harga Minyak Bakal Meningakat Drastis!

        Efek Perang Israel-Palestina, Harga Minyak Bakal Meningakat Drastis! Kredit Foto: WE are
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejumlah isu penting saat ini tengah memengaruhi pasar keuangan dunia, terutama dalam hal kenaikan harga minyak dan dampak geopolitik.

        Genta Wira Anjalu, Chief Investment Officer PT Sinarmas Asset Management menyampaikan bahwa saat ini banyak orang masih cenderung netral terhadap kenaikan harga minyak. Namun, melihat kondisi global sebagian wilayah ada yang terjadi perang, banyak yang menganggapnya sebagai faktor negatif untuk pertumbuhan ekonomi. 

        Baca Juga: Ketua Fraksi PKS DPR: Stop Penjajahan Israel, Wujudkan Kemerdekaan Palestina

        Terlebih lagi, bila harga minyak tidak mengalami kenaikan yang substansial, The Federal Reserve (The Fed) mungkin akan menaikkan suku bunga yang semakin tinggi.

        “Perang dapat memengaruhi pasar obligasi dan ekuitas. Pasalnya perang seringkali membuat harga obligasi naik, karena investor lebih waspada terhadap dampak perang, tetapi dalam konteks perang Israel dan Palestina, pergerakan obligasi justru mengalami penurunan. Di sisi lain, harga minyak mengalami fluktuasi yang signifikan, naik sebanyak 4,4% sebelum turun kembali,” ujar Genta, dilansir dari kanal YouTube Rivan Kurniawan (Value Investor), Sabtu (28/10).

        Genta menyebut pengaruh langsung perang antara Israel dan Palestina terhadap ekonomi global dan domestik mungkin tidak signifikan. 

        Namun, tetap saja perang akan berdampak pada harga minyak yang meningkat drastis. Menurutnya The Fed nantinya akan menanggapi situasi tersebut dan berpengaruh terhadap inflasi.

        Baca Juga: Demi Selamatkan Palestina, Bos Mayapada Group Dato Sri Tahir Rela Sumbang Rp7,5 Miliar!

        Dia juga menjelaskan bahwa bank sentral biasanya lebih memilih stabilitas dibanding pertumbuhan, sehingga bila nantinya harga minyak mengalami lonjakan yang signifikan, The Fed mungkin akan lebih cenderung untuk mengambil tindakan menaikkan suku bunga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: