Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Konsumsi Meningkat, Maybank Cetak Kinerja Positif

        Konsumsi Meningkat, Maybank Cetak Kinerja Positif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) berhasil membukukan Laba sebelum Pajak sebesar Rp1,66 triliun pada sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2023, naik 11,8% dari Rp1,48 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

        Head Corporate & Brand Communications, Tommy Hersyaputera mengungkapkan bila pertumbuhan positif pada  Laba sebelum Pajak didorong oleh membaiknya pendapatan dari komposisi pembiayaan, terutama pembiayaan ritel dan Retail Small-Medium Enterprise (RSME) seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat. Biaya provisi menurun didukung kualitas aset yang membaik seiring dengan kondisi perekonomian yang stabil.

        Net Interest Income (NII) tercatat meningkat sebesar 4,8% seiring dengan membaiknya pendapatan yang didorong oleh kenaikan saldo rata-rata kredit (average loan balances) sebesar 4.0%.

        Demikian juga, Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin/ NIM) menguat sebesar 23 bps menjadi 5,0% pada September 2023. Bank membukukan Laba Setelah Pajak dan Kepentingan Non-Pengendali (PATAMI) sebesar 17,1% menjadi Rp1,25 triliun dari Rp1,06 triliun tahun lalu.

        Maybank mencatat pertumbuhan pendapatan fee dari Global Markets sebesar 60,4% menjadi Rp139 miliar dari Rp86 miliar pada sembilan bulan 2023. Lebih lanjut, Perseroan juga mencatat pertumbuhan pendapatan fee selain Global Markets sebesar 4,7% menjadi Rp1,29 triliun dari Rp1,23 triliun yakni dari pendapatan fee asset recovery (Bank saja) sebesar lebih dari 5 (lima) kali lipat menjadi Rp261 miliar dan fee terkait kartu kredit yang tumbuh 18,8% serta pertumbuhan pada fee terkait pembiayaan dan bisnis ritel. Dengan demikian, maka total pendapatan fee-based yang tercatat oleh Bank tumbuh 8,3% menjadi Rp1,43 triliun dari Rp1,32 triliun.

        Baca Juga: Kombinasi Spiritual dan Keuangan, Maybank Syariah Luncurkan Produk Manajemen Kekayaan

        "Perekonomian yang stabil serta membaiknya daya beli masyarakat pada sembilan bulan 2023 telah mendorong pertumbuhan aset Bank sebesar 3,2% menjadi Rp170.05 triliun. Pertumbuhan ini juga didukung oleh meningkatnya penempatan pada investasi keuangan sebesar 16,7% menjadi Rp35,74 triliun dari Rp30,63 triliun," tambahnya. 

        Maybank juga tercatat membukukan pertumbuhan kredit Community Financial Services (CFS) untuk segmen Ritel dan Non- ritel sebesar 8,9% menjadi Rp71,70 triliun dari Rp65,81 triliun Y-o-Y dan tetap tumbuh 3,3% Q-o-Q.

        Kredit CFS segmen Ritel tumbuh 13,3% menjadi Rp42,75 triliun dari Rp37,74 triliun utamanya dari pembiayaan otomotif anak perusahaan yang tumbuh 23,9% serta bisnis kartu kredit & KTA tumbuh 21,5%. Segmen CFS Ritel ini juga membukukan pertumbuhan sebesar 3,0% Q-o-Q.

        Maybank pun berupaya untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan pada segmen usaha kecil dan menengah, yakni kredit CFS segmen Non-ritel yang tumbuh 3,1% menjadi Rp28,95 triliun dari Rp28,07 triliun. Kredit segmen RSME membukukan pertumbuhan yang lebih tinggi, yakni 6,2% menjadi Rp13,39 triliun dari Rp12,61 triliun, dan kredit komersil yang diklasifikasikan oleh Bank sebagai Business Banking, yang juga tumbuh 2,6% menjadi Rp10,58 triliun dari Rp10,31 triliun. Namun kredit segmen Small-Medium Enterprise yang diklasifikasikan oleh Bank sebagai SME+ turun 2,3% di tengah persaingan yang ketat pada segmen tersebut.

        Kredit CFS segmen Non-ritel tumbuh 3,7% Q-o-Q ditopang oleh pertumbuhan kredit segmen RSME sebesar 5,4% Q-o-Q dan Business Banking sebesar 2,6% Q-o-Q. Bank berupaya agar momentum pertumbuhan kredit segmen non-ritel masih dapat terus berlangsung pada kuartal selanjutnya.

        Terjadi penyesuaian pada portofolio kredit korporasi, diantaranya re-profiling pembiayaan dan persaingan pasar yang ketat sehingga segmen Global Banking turun 10,8% Y-o-Y. Namun demikian, pertumbuhan positif pada segmen ritel dan non-ritel telah mampu mengimbangi penurunan pada segmen tersebut, sehingga total kredit yang disalurkan Bank secara keseluruhan meningkat hampir 1% menjadi Rp112,42 triliun pada sembilan bulan pertama 2023 dari Rp111,45 triliun.

        Baca Juga: Bank CIMB Niaga Siap Jual Sisa Saham Treasurinya, pada Siapa?

        Total simpanan nasabah tumbuh 7,0% menjadi Rp114,50 triliun dari Rp107,00 triliun, dengan peningkatan simpanan Deposito Berjangka sebesar 12,9% menyusul tren simpanan dari kuartal sebelumnya. Simpanan Giro dan Tabungan (CASA) naik 1,5% dengan pertumbuhan Giro sebesar 4,5%, sedangkan Tabungan turun 2,8%. Rasio CASA tercatat sebesar 49,1% pada September 2023.

        Biaya overhead tercatat sebesar Rp4,42 triliun, naik 6,0% didorong oleh upaya Bank dalam memperkuat kapabilitas sumber daya manusia agar siap menghadapi kompetisi di masa depan (future ready) serta peningkatan produktivitas bisnis melalui perekrutan dan pelatihan. Selain itu, Bank juga memodernisasi infrastruktur TI dan keamanan siber, selaras dengan penerapan strategi M25+.

        Beban provisi turun 6,9% seiring dengan membaiknya kualitas aset, didukung upaya pemantauan yang ketat dan pengendalian penyaluran kredit, serta iklim bisnis yang lebih baik. Saldo NPL turun 4,4% dan rasio Loan at Risk (Bank saja) membaik menjadi 10,7% pada September 2023 dari 13,4% pada September 2022.

        Pada September 2023, rasio Non Performing Loan/NPL konsolidasi membaik menjadi 3,2% (gross) dan 2,1% (net) dari 3,5% (gross) dan 2,5% (net).

        Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR Bank saja) sebesar 83,9% pada September 2023 dibandingkan 90,2% pada September 2022. Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank saja) sebesar 222,3% pada September 2023, di atas minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100%. Permodalan tetap kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 28,2% dengan modal sebesar Rp29,13 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: