Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kritik Keras Anies Baswedan: Pertumbuhan Ekonomi dan Meningkatnya Investasi Tak Berdampak pada Lapangan Pekerjaan

        Kritik Keras Anies Baswedan: Pertumbuhan Ekonomi dan Meningkatnya Investasi Tak Berdampak pada Lapangan Pekerjaan Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menilai angka pertumbuhan makro dan meningkatnya angka investasi sebagaimana selama ini diumumkan tak menyelesaikan masalah ketersediaan lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

        Hal ini Anies sampaikan di acara Kick off Kampanye Nasional bertempat di Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/23).

        Angka-angka Makro yang selama ini ditunjukkan mengenai pertumbuhan ekonomi dsj menurut Anies tak bisa menyelesaikan masalah salah satunya ketersediaan lapangan pekerjaan.

        Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memberi contoh soal Maluku Utara yang laju pertumbuhan PDB-nya 23 persen tapi penurunan tingkat penganggurannya hanya 0,08 persen alias tak sampai 1 persen. Menurut Anies hal serupa juga terjadi di wilayah lainnya.

        Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan

        “Di semua wilayah penurunan tingkat pengangguran terbuka itu rendah sekali, kami ingin ini berubah,” jelas Anies dilihat live di kanal Youtube PKS TV, Minggu (26/11/23).

        Belum lagi angka investasi yang selama ini dgambarkan tinggi tetapi menurut Anies juga tak bisa menyediakan lapangan pekerjaan untuk rakyat.

        Anies menilai hal ini bisa terjadi karena pemerintah tak mengambil sektor yang banyak menyerap tenaga kerja.

        “Kemudian investasi menanjak tapi serapan tenaga kerja justru menurun, Investasi sejak 2013 sampai 2022 terjadi peningkatan, tapi ketika melihat penyerapan tenaga kerja per 1 T investasi maka kita menurun dari 4.500 jadi 1.100 artinya investasi kita meningkat tapi justru efek penyerapan tenaga kerjanya menurun,” ungkapnya.

        “Kenapa ini terjadi? Karena kita tidak mengambil sektor yang menyerap tenaga kerja,” tambahnya.

        Sebagai contoh, Anies mengungkapkan ketika pertambangan didorong maka hanya akan menyerap satu persen tenaga kerja.

        Hal berbeda terjadi ketika sektor pertanian dan manufaktur didorong yang menurutnya akan terjadi peningkatan 44 persen.

        “Ini kami lihat sebagai langkah yang perlu kita lakukan ke depan,” ungkapnya.

        Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...

        Mengutip laman Badan Pusat Statistik, disebutkan Perekonomian Indonesia tahun 2022 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp71,0 juta atau US$4.783,9. Ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen. 

        Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 5,86 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: