Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nilai Hasil Survei Tak Sesuai Kenyataan, AMIN: Biarkan Publik Memilih Tanpa Ditekan!

        Nilai Hasil Survei Tak Sesuai Kenyataan, AMIN: Biarkan Publik Memilih Tanpa Ditekan! Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Co Captain Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menegaskan bahwa hasil survei mengenai elektabilitas pasangan capres dan cawapres belum tentu memotret realitas pemilih yang sesungguhnya.

        Pasalnya, kata Muzammil, survei itu dilakukan di tengah kekhawatiran publik untuk bicara bebas tentang pilihannya. Hal itu dia ungkap berdasarkan indeks demokrasi yang dinilai mengalami penurunan.

        Baca Juga: Optimalkan Pajak, Anies Baswedan Siap Hapuskan Bad Government di Indonesia

        Adapun hal itu Muzammil ungkap menyusul hasil survei dari beberapa lembaga. Menurutnya hasil yang merekam 40 persen suara pemilih, masih memiliki kemungkinan untuk mengubah pilihannya.

        Oleh sebab itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai pengorganisiran keberanian publik untuk berani berbicara tentang pilihannya lebih penting ketimbang melakukan survei elektabilitas pasangan capres dan cawapres.

        "Yang dibutuhkan hari-hari ini bukanlah merekam survey, tapi mendorong dan mengorganisir keberanian publik untuk merasa bebas menyatakan pilihannya tanpa merasa akan ditekan atau diancam oleh oknum bandit pemilu saat masyarakat hadir ke TPS pada 14 Februari 2024 dan pada putaran kedua Pilpres pada 26 Juni 2024," kata Muzammil dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/12/2023).

        Muzammil menilai, dibutuhkan kolaborasi seluruh komponen masyarakat untuk merealisasikan amanat konstitusi pasal 22 E Undang-undang Pemilu yang dilakukan dengan Luber dan Jurdil.

        "Kolaborasi antara KPU Bawaslu dan DKPP di satu pihak, kemudian di lain pihak juga dukungan kuat suara Parlemen, plus gerakan ekstra Parlemen dan yang terpenting adalah keberanian 204 juta pemilih untuk menyatakan kemerdekaan, kebebasan dan kegembiraannya untuk memilih," jelasnya.

        Baca Juga: Optimalkan Programnya Jokowi, Anies Bidik Perluasan Hilirisasi

        Muzammil juga meminta Dewan Pers untuk mengintruksikan media massa secara aktif memperkuat gerakan ini. Dengan dominasi pemilih anak muda, dia juga menilai mahasiswa perlu juga untuk menggaungkan gerakan yang senada di masing-masing kampusnya.

        "Gerakan ini juga harus masuk pada aspek pengawasan kecurangan dengan menggunakan gerakan media sosial. Termasuk medsos publik terkait penghitungan final hasil rekap di 820 ribu TPS lebih," tegasnya.

        Dengan begitu, Muzammil menilai sengketa akhir Pemilu bisa merujuk bukan saja ke data KPU, tetapi juga rekaman asli publik di TPS tersebut. Dia menilai data publik mesti dijaga ketat untuk mengantisipasi adanya peretasan.

        Baca Juga: Modal Pengalaman Debat, Anies-Cak Imin Hanya Butuh Istirahat

        "Karena Pemilu adalah pesta rakyat maka rakyat harus terlibat penuh untuk mengamankan suara mereka," tegas Muzzammil.

        Lebih jauh, Muzzammil menyebut ada dua strategi yang mesti simultan dilakukan seluruh pihak yang hendak memenangkan pemilu secara terhormat. Pertama, kata dia, meraih dukungan pemilih dan melawan segala bentuk kecurangan.

        "Kedua hal itu adalah bagian dari amanat pasal 22E UUD 45 luber jurdil. Karena luber Jurdil itu bukan hadiah dari langit. Tapi sesuatu yang harus kita perjuangkan bersama. Timnas AMIN dengan semua partai pendukung dan seluruh simpul-simpul relawan bekerja keras mewujudkan dua strategi besar tersebut," tandasnya.

        Sebagaimana diketahui, Litbang Kompas baru saja merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang hendak berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang. Dalam surveinya, Litbang Kompas merekam tiga elektabilitas dari masing-masing pasangan capres-cawapres.

        Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, tercatat elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diurutan pertama dengan angka 39,3 persen, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar 16,7 persen, dan Ganjar Pranowo dan Mahfud 15,3 persen.

        Baca Juga: Dukung Usaha Lokal, Anies Baswedan Siap Ciptakan Market untuk UMKM

        Di sisi lain, elektabilitas dari masing-masing capres juga dipimpin oleh Prabowo Subianto dengan angka 39,7 persen, Ganjar Pranowo 18,0 persen, dan Anies Baswedan 17,4 persen. Sementara cawapres, Gibran Rakabuming bertengger di posisi puncak dengan perolehan elektabilitas 37,3 persen, disusul Mahfud MD 21,6 persen, dan Muhaimin Iskandar 12,7 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: