Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan ingin melebarkan program hilirisasi. Dirinya mendorong manuver ini tak hanya dilakukan dalam sektor mineral namun juga pangan dari Indonesia.
"Ke depannya kita akan mendorong serta memperluas dan kita akan mengajak pengusaha-pengusaha untuk mendorong hilirisasi di Indonesia," kata Anies dalam forum 'Dialog Capres' yang digelar oleh APINDO' di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (11/12).
Baca Juga: Mulai Geser Ganjar-Mahfud, Anies: Rakyat Mulai Sadar, Butuh Perubahan!
Anies menilai, investasi saat ini belum maksimal memberikan peluang untuk penyerapan tenaga kerja.
"Industrialisasi itu mau didorong diperluas. Kami lihat, kontribusi manufaktur pada PDB itu turun. Dalam hitungan kami, kami ingin kembalikan ke 22-23% di ujung tahun 2029," tuturnya.
"Maka yang ingin dilakukan adalah reindustrialisasi, khususnya sektor padat karya. Tahun 2022 investasi sudah Rp1.200 triliun. Tapi penyerapan tenaga kerja per triliun investasi turun," tambah Anies.
Dirinya menyorot kondisi investasi Indonesia saat ini meningkat, pertumbuhannya medioker, tapi penciptaan lapangan kerjanya turun.
"Kami lihat hilirisasi ini harus di berbagai industri mineral, jangan hanya di satu sektor nikel saja, tapi juga harus ke sektor-sektor yang lain," beber Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai Indonesia perlu melalukan ekspansi free trade agreement dan preferential trade agreement demi membuka pasar-pasar ekspor baru.
Untuk mencapai hal itu Anies menilai perlunya melakukan hilirisasi untuk komoditas di sektor pangan.
Baca Juga: Tingginya Pemilih Bimbang, Anies Baswedan: Ada Pihak Kehilangan Banyak Suara
"Seperti coklat di Sulawesi Selatan, itu banyak sekali yang keluar tanpa nilai tambah. Kalau dorong digitalisasi di pertanian, perkebunan itu kita bisa ada nilai tambahnya absorb di domestiknya, daripada ekspornya," pungkas Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement