Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cepat dan Compact, Kearney Bongkar Strategi Merevolusi Industri Rumah Sakit

        Cepat dan Compact, Kearney Bongkar Strategi Merevolusi Industri Rumah Sakit Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kearney menyoroti respons industri kesehatan baik swasta maupun negeri terhadap perkembangan teknologi yang perlahan menyadar pentingnya digitalisasi.

        Hal ini terlihat dari sejumlah gerakan yang muncul seperti sentralisasi rekam medis nasional hingga kemunculan aplikasi kesehatan digital. Kearney percaya hal ini akan membawa kemajuan untuk industry Kesehatan dari Indonesia.

        Baca Juga: Berbagi Kebaikan di Tanah Papua, Rumah Sakit Apung PIS dan doctorSHARE Resmi Beroperasi

        Artificial Intellegence (AI) misalnya yang telah digunakan oleh sejumlah rumah sakit baik swasta maupun negeri untuk berinterakhir dengan pasien. Teknologi ini telah membantu mengotomatisasi pengumpulan data, mengirimkan informasi dan pemberitahuan otomatis kepada pasien di Indonesia.

        "Namun, penggunaan teknologi tersebut perlu ditingkatkan agar dapat beroperasi dengan sistem yang lebih berpusat pada pasien, serta efektif dan efisien," ujar Sanath Kumar, Partner Kearney, dilansir pada Rabu (13/12).

        Studi Kearney, "Regenerasi melalui PULSE rumah sakit digital: mencapai keunggulan operasional untuk memberikan perawatan berbasis nilai" mengungkapkan ternyata masih banyak hal yang bisa dilakukan oleh stakeholders untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital dalam industri kesehatan, khususnya rumah sakit.

        Kearney setidaknya merekomendasikan lima tindakan yang dapat dilakukan untuk mempercepat transformasi digital rumah sakit di Indonesia:

        • Prioritaskan inisiatif digital secara strategis

        Untuk memaksimalkan digitalisasi, rumah sakit harus memiliki strategi investasi yang memberi keuntungan kepada penyedia dan juga pasien. Rumah sakit sebaiknya mengidentifikasi mitra yang tepat untuk merancang strategi dan juga investasi, serta memprioritaskan investasi berdasarkan potensi nilai tambah bagi pasien, pembeli, dan penyedia layanan. Menggambarkan visi strategis dengan rincian sub-prioritas dapat membantu rumah sakit penyesuain dengan semua pemangku kepentingan.

        • Tingkatkan dan integrasikan sistem-sistem agar sejalan dengan tata kelola data

        Baca Juga: Perkuat Digitalisasi Usaha Anggota, KUKMI Jembatani Kolaborasi dan Sinergi UMKM dengan Usaha Besar

        Rumah sakit harus menyelaraskan strategi organisasi dengan digitalisasi yang diprioritaskan melalui platform teknologi yang telah terintegrasi. Hal ini memerlukan kerjasama antara para pemangku kepentingan (pasien digital, pembayar, penyedia, dan manajer praktik, perusahaan farmasi, dan lembaga kesehatan publik), data dan analitika (visualisasi data, kemampuan AI dan ML, kembaran digital , dan saluran), integrasi (rekayasa data, tempat penyimpanan data, katalog data, lapisan API), dasar (agil, manajemen layanan, dan hosting), dan tata kelola data dalam ekosistem untuk mendorong transformasi digital.

        Penting bagi rumah sakit untuk menyadari bahwa para pemangku kepentingan memiliki pola konsumsi data yang berbeda dan strategi pengiriman omnichannel tunggal tidak akan cukup untuk melayani berbagai kasus penggunaan ekosistem.

        • Memanfaatkan potensi penuh dari kemitraan ekosistem

        Baca Juga: Caleg Gagal Kena Mental? Rumah Sakit ini Beri Solusi Mantap Jiwa

        Dengan bekerja sama dengan start-up dan perusahaan kesehatan digital lainnya, rumah sakit dapat memanfaatkan keahlian dan pengetahuan mereka, memungkinkan mereka untuk berkembang dengan cepat dan efektif. Pihak eksternal ini juga dapat memberikan akses teknologi terkini yang mungkin tidak dimiliki rumah sakit untuk dikembangkan atau diimplementasikan secara mandiri.

        • Buat dan tingkatkan laboratorium digital

        Untuk mencapai keunggulan operasional digital, rumah sakit sebaiknya mendirikan dan meningkatkan laboratorium digital. Laboratorium ini dapat membantu merencanakan, membangun, dan menguji solusi digital sambil menyediakan lingkungan yang aman untuk bereksperimen dengan teknologi baru. Laboratorium seharusnya memiliki mandat yang jelas dan dipimpin oleh tim yang berdedikasi dengan pendekatan terstruktur terhadap inovasi digital.

        • Menaikkan Standar dari Metrik Tradisional ke Metrik Berbasis Nilai

        Sekarang adalah waktu yang tepat bagi rumah sakit untuk beralih dari metrik tradisional ke metrik berbasis nilai tambah yang lebih menekankan pada hasil yang bermanfaat bagi  pasien. Dengan mengukur perkembangan dalam metrik yang berfokus pada pasien, rumah sakit dapat mencapai perawatan berbasis nilai tambah dan memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien.

        Menurut penemuan studi Kearney, transformasi digital sistem kesehatan di Asia masih berada dalam tahap awal yang hanya memprioritaskan peningkatan proses, manajemen permintaan, kesehatan preventif, dan pemberdayaan teknologi. Transformasi ini masih dikategorikan tertinggal dibandingkan dengan industri lain yang telah mencapai tahap kematangan digital, seperti telekomunikasi dan ritel. Maka dari itu, ada permintaan mendesak untuk layanan kesehatan digital yang membutuhkan penyesuaian dan otonom.

        Baca Juga: Kementerian Nggak Akur Soal RPP Kesehatan, DPR Minta Jokowi Turun Tangan

        “Harapannya, rumah sakit dapat memanfaatkan model digital PULSE sebagai panduan untuk mempercepat perjalanan transformasi digital-nya. Maka dari itu, mereka dapat menyediakan layanan kesehatan publik yang terintegrasi, mudah, dan juga efektif," kata Sanath. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: