Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan isu pemakzulan terhadap Presiden Jokowi yang mencuat belakangan ini sebagai upaya menghambat laju elektabilitas Prabowo-Gibran.
Fadli menyebut, isu pemakzulan yang dihembuskan jelang Pemilu 2024 ini dari sisi timing dan urgensi tidak mewakili kehendak rakyat.
"Ini isu dari elite tertentu. Ini upaya untuk menciptakan situasi kondisi agar kemudian approval rate Jokowi turun," kata Fadli.
Fadli menilai isu pemakzulan terhadap Jokowi diharapkan kelompok tertentu agar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung dua putaran.
"Dengan turunnya approval rate ini menghambat Prabowo-Gibran, sehingga diharapkan Pilpres bisa dua putaran," tandas Fadli Zon.
Sementara itu, politikus Golkra Doli Kurnia menyayangkan sikap Menko Polhukam Mahfud MD yang juga cawapres nomor urut 3, yang dinilai tidak paham mekanisme pemakzulan dengan menerima Kelompok Petisi 100 yang aktif mengaungkan pemakzulan.
Doli menilai isu pemakzulan sengaja digunakan untuk menjatuhkan elektablitas paslon lain.
"Harusnya Pak Mahfud tidak menerima pengaduan Kelompok Petisi 100, dan minta mereka langsung diarahkan ke DPR. Tapi faktanya, menerima dan membuat statement. Jadi memang isu pemakzulan ini dijadikan gerakan politik untuk menjatuhkan kontestan lain. Tapi parlemen sampai sekarang tidak ada membahas soal pemakzulan," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: