Fadli Zon: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional Sudah Melalui Kajian Mendalam

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa penetapan Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar TNI (Purn) H. M. Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional telah melalui kajian mendalam dan mempertimbangkan berbagai jasa besar yang telah diberikan semasa hidupnya.

Menurut Fadli, keputusan tersebut tidak didasari pertimbangan politik, melainkan atas dasar kontribusi nyata Soeharto dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan nasional, dan pengentasan kemiskinan di Indonesia. 

“Saya kira tidak ada hal-hal seperti itu, teknis sekali ya. Maksudnya yang terkait dengan jasa-jasa Pak Harto sudah dikaji,” ujar Fadli usai menghadiri upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11).

Ia menjelaskan bahwa kiprah Soeharto dalam sejarah Indonesia sudah tercatat sejak masa perjuangan kemerdekaan. 

“Antara lain itu Serangan Umum 1 Maret, beliau ikut pertempuran di Ambarawa, ikut pertempuran lima hari di Semarang, menjadi komandan operasi Mandala perebutan Irian Barat,” jelasnya.

Baca Juga: Deputi Setjen MPR RI Ajak Teladani Semangat Para Pejuang di Momen Hari Pahlawan

Selain kiprah militer, Fadli juga menyoroti peran besar Soeharto dalam membangun fondasi ekonomi Indonesia melalui program pembangunan lima tahunan (Repelita) serta upaya pengentasan kemiskinan pada masa pemerintahannya. 

“Beliau juga berperan besar dalam pembangunan lima tahunan, telah membantu di dalam pengentasan kemiskinan, memperbaiki ekonomi, apalagi ketika itu kita mengalami inflasi yang luar biasa sampai 600-an persen dan pertumbuhan juga minus,” ujar Fadli.

Ia menambahkan, masa pemerintahan Soeharto juga ditandai dengan pembangunan besar di sektor pendidikan dan stabilitas nasional.

“Banyak sekali jasanya, termasuk pendirian sekolah-sekolah yang luar biasa dan juga pada waktu itu menghentikan pemberontakan yang dilakukan melalui Gerakan 30 September PKI,” tuturnya.